TEMPO.CO, Kabul - Pejabat pertahanan senior Afghanistan memperingatkan bahwa Al Qaeda mulai bangkit kembali di Kabul, Afghanistan. Bahkan, Al Qaeda disebut “sangat aktif” dan menjadi “ancaman besar”.
"Mereka benar-benar sangat aktif. Mereka bekerja diam-diam dan melakukan reorganisasi diri serta mempersiapkan diri untuk serangan yang lebih besar," ujar Menteri Pertahanan Afghanistan Masoom Stanikzai pada Rabu, 13 April 2016 seperti dikutip dari CNN.
Peringatan kebangkitan Al Qaeda ini mulai muncul saat pertempuran besar-besaran selama musim panas antara pasukan Afghanistan dengan sejumlah kelompok militan yang mengancam keamanan dalam negeri, termasuk Al Qaeda dan ISIS. Stanekzai mengatakan bahwa Al Qaeda menjaga agar keberadaannya sulit ditemukan, namun diam-diam memperluas pengaruhnya.
"Mereka bekerja di belakang jaringan (militan) lainnya, memberi mereka dukungan dan pengalaman di sejumlah tempat yang berbeda dan menggandakan sumber daya dan perekrutan mereka dan sebagainya. Mereka tidak banyak bicara, tidak merilis pernyataan ke media. Ini adalah ancaman besar," kata Stanikzai.
Secara terpisah, Wakil Kepala Staf militer Amerika Serikat di Afghanistan, Mayor Jenderal Jeff Buchanan menyatakan penemuan terbaru saat penghancuran sebuah kamp pelatihan Al Qaeda di provinsi Kandahar pada Oktober tahun lalu. Penemuan itulah yang menunjukkan bahwa prediksi AS atas kekuatan Al Qaeda perlu direvisi.
"Tahun lalu, banyak intel memperkirakan Al Qaeda di Afghanistan memiliki 50 sampai 100 anggota, tetapi di satu kamp ini kami menemukan lebih dari 150 orang,” ujar Buchanan.
Para pejabat AS mengatakan jumlah anggota Al Qaeda di Afghanistan bisa mencapai 300 orang, namun jumlah itu tidak termasuk fasilitator lain dan simpatisan di jaringan mereka. “Jumlahnya memang tidak mencapai ribuan, tapi di sejumlah wilayah terpencil di Afghanistan, ada pemimpin Al-Qaeda yang memicu kekhawatiran kami dan tidak diketahui seberapa besar kemampuan mereka,“ kata Buchanan.
Kamp pelatihan Al Qaeda yang kini telah hancur -diserang oleh pasukan khusus AS dan pasukan Afghanistan pada bulan Oktober- menunjukkan keterkaitan antara Al Qaeda dengan sayap militan Al-Qaeda di sub-benua India. "Untuk menemukan mereka di Afghanistan cukup meresahkan,” ujar Buchanan.
Belum ada laporan sebelumnya bahwa Al Qaeda di sub-benua India berada di Afghanistan. Namun, penemuan ini meningkatkan kekhawatiran bahwa Afghanistan merupakan negara yang menjadi markas kelompok militan internasional yang meluncurkan serangan di luar negeri, termasuk di Barat.
Bahkan, Stanikzai juga mengungkapkan kekhawatiran atas keterkaitan Al Qaeda dengan Taliban. Sejak Mullah Akhtar Mohammad Mansour memimpin Taliban pada pertengahan 2015, kelompok militan itu semakin dekat dengan Al-Qaeda. Menurut pejabat AS, wakil komandan Taliban saat ini, Sirajuddin Haqqani, merupakan kepala jaringan Haqqani yang ditakuti militan dan fasilitator atas Al Qaeda di Afghanistan
"Mereka membutuhkan pejuang, mereka membutuhkan dukungan dan mereka perlu perekrutan dari tempat lain, dan ini adalah mengapa (Taliban) merangkul mereka. Sampul besar adalah Taliban," kata Stanikzai.
CNN | NIKOLAUS HARBOWO (Magang)