TEMPO.CO, Jakarta - Situasi politik di Brasil semakin memanas, setelah jumlah anggota Komite Kongres yang menyetujui pemakzulan Presiden Dilma Rousseff lebih dari perkiraan pada Ahad lalu. Rousseff hari ini marah besar kepada Wakil Presiden Michel Temer dengan menudingnya akan melakukan kudeta.
"Mereka bersekongkol secara terbuka di siang bolong meributkan pemilihan presiden yang sah,” ujar Rousseff seperti dikutip dari BBC.
Tudingan tentang kudeta muncul setelah beredarnya rekaman latihan pidato Temer untuk acara pengukuhannya sebagai presiden jika Rousseff berhasil digulingkan. Dalam rekaman itu Temer mengatakan sanggup menggantikan Rousseff sebagai presiden. Temer juga meminta pemerintah nasional bersatu.
Rousseff mengatakan rekaman itu sebagai bukti dari konspirasi untuk menggulingkannya. “Pernyataan yang beredar berisi salah satu pemimpin kita berpura-pura menjadi presiden di republik ini. Tidak ada lagi keraguan bagi saya bahwa telah terjadi kudeta,” ujar Roussef tanpa menyebut nama Temer secara langsung.
Temer mengakui tentang adanya rekaman yang beredar di media massa. Menurut dia, hal itu sebagai kecelakaan. Pembantu Temer disebutkan telah melakukan kekeliruan dan tidak sengaja menyebarkan.
“Banyak orang menanti saya. Setidaknya saya memberikan komentar untuk bangsa Brasil, yang saya lakukan dengan kerendahan hati, hati-hati, dan kesederhanaan,” ujar Temer dalam rekaman.
Rekaman latihan pidato Temer menyebar ke media Brasil satu jam sebelum Komite Kongres memutuskan apakah proses pemakzulan terhadap Rousseff harus dilanjutkan. Sebanyak 38 anggota Komite Kongres menyetujui pemakzulan dan 27 anggota menolaknya.
Perang publik antara presiden dan wakil presiden merupakan indikasi bahwa Brasil tengah mengalami krisis politik yang pahit. Saat keduanya masih akur, Rousseff menyebut Temer sebagai “meuc michel querido” yang artinya sayangku Michel. Kini, Roussef menuduh Temer sebagai pemimpin konspirasi.
Parlemen Brasil diminta untuk segera memutuskan pemakzulan terhadap Rousseff. Kemudian mengirim mosi kepada Senat untuk dipertimbangkan. Jika Senat menerima tuduhan terhadap Rousseff, ia akan lengser dan Temer akan menempati kursi yang ditinggalkan Rousserff.
Satu tuduhan pelanggaran hukum yang dilakukan Rousseff adalah mengakali anggaran untuk pencalonannya kembali pada Pemilu Oktober 2014.
BBC | SHELA KUSUMANINGTYAS (MAGANG)