Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Survei, Warga AS Setuju Tersangka Teroris Disiksa

image-gnews
Seorang tentara bebicara pada sejumlah jurnalis saat akan mengunjungi penjara Joint Task Force Guantanamo Camp VI di Pangkalan Udara Guantanamo Bay, Kuba, 22 Maret 2016. REUTERS/Lucas Jackson
Seorang tentara bebicara pada sejumlah jurnalis saat akan mengunjungi penjara Joint Task Force Guantanamo Camp VI di Pangkalan Udara Guantanamo Bay, Kuba, 22 Maret 2016. REUTERS/Lucas Jackson
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Sedikitnya dua pertiga penduduk Amerika Serikat sependapat bahwa penyiksaan dapat dibenarkan terhadap orang-orang merencanakan serangan teror. Kesimpulan itu adalah hasil survei yang dirilis pada Rabu, 30 Maret 2016.

Pada 22-28 Maret 2016, kantor berita Reuters/Ipsos mengadakan jajak pendapat dengan bertanya kepada para responden, apakah penyiksaan dapat dibenarkan terhadap tersangka teroris untuk mengorek informasi mengenai terorisme.

Sekitar 25 persen mengatakan, penyiksaan dibenarkan, sementara 38 persen lainnya "kadang-kadang" boleh. Hanya 15 persen menjawab bahwa penyiksaan tidak boleh digunakan untuk mendapatkan informasi dari tersangka.

Jawaban jajak pendapat itu sebagai refleksi warga Amerika setelah terjadi pembunuhan massal terhadap 14 orang di San Bernardino pada Desember 2015 serta serangan mematikan di Prancis, November 2015. Termasuk serangan bom bunuh diri yang diklaim dilakukan ISIS, yang menewaskan sedikitnya 32 orang di Belgia.

Donald Trump, calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, terang-terangan mengatakan saat berkampanye bahwa para tersangka terorisme harus disiksa. Oleh karena itu, Trump bekerja keras mencari dukungan untuk membatalkan kebijakan Presiden Barack Obama mengenai teknik interogasi dengan kekerasan. "Saya bersumpah akan menyeret kaum terorisme ke dalam neraka," kata Trump dalam kampanye.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan Trump di depan publik itu mendapatkan reaksi keras dari berbagai lembaga hak asasi manusia di seluruh dunia, badan-badan dunia, dan rival politiknya. Namun demikian, jajak pendapat tersebut telah menemukan fakta bahwa banyak warga Amerika sependapat dengan pernyataan pengusaha kaya tersebut, meskipun mereka tidak menyebutkan secara jelas bentuk siksaan yang ditimpakan kepada tersangka teroris.

"Masyarakat sekarang ini sedang menghadapi emosi negatif," kata Elizabeth Zechmeister, dari Universitas Vanderbilt University yang pernah mempelajari hubungan antara ancaman serangan dan pendapat publik.

Dua pertiga responden juga menyatakan serangan terhadap wilayah Amerika akan berlangsung pada enam bulan mendatang.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran