Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Maritim Amerika: Insiden Natuna Tak Mengejutkan Cina

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Operasi Senyap mengintai penangkap ikan ilegal oleh Tim Menteri Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Operasi Senyap mengintai penangkap ikan ilegal oleh Tim Menteri Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar hukum maritim Amerika Serikat menyatakan insiden yang terjadi di perairan Natuna antara Indonesia dan Cina dua pekan lalu, bukanlah hal yang mengejutkan.

Pemerintah Cina telah lama mengakui kedaulatan Indonesia atas Natuna, tapi di sisi lain undang-undang perikanan mereka mengizinkan para nelayannya mencari ikan di wilayah yang secara unilateral ditandai sebagai sembilan titik di Laut Cina Selatan. Wilayah itu bersinggungan dengan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Natuna.

Dalam insiden yang terjadi di perairan Natuna dua pekan lalu, kapal pengawas Indonesia mendapat gangguan dari kapal penjaga pantai Cina. Indonesia memprotes keras. Namun Kementerian Luar Negeri Cina, sambil menyatakan pemerintahnya mengakui Natuna sebagai milik Indonesia, menegaskan bahwa wilayah itu merupakan perairan perikanan tradisional Cina.

“Dengan mengakui Natuna sebagai wilayah kedaulatan Indonesia, Cina juga pasti tahu konsekuensinya bahwa 200 mil dari titik pulau terluar adalah ZEE Indonesia,” kata Peter Dutton, profesor kajian strategis dan Direktur Lembaga Kajian Maritim Cina di US Naval War College, dalam diskusi jarak jauh yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Rabu, 30 Maret 2016.

“Saya akan heran jika pemerintah Cina terkejut mengenai hal ini,” kata Dutton, ketika ditanya Tempo soal berita yang mengabarkan bahwa pejabat Beijing panik sesaat setelah mengetahui insiden tersebut pekan lalu. Dutton menegaskan klaim wilayah perairan perikanan tradisional tidak berdasar dalam hukum mana pun.

Dalam kasus ini, menurut Dutton, Cina seolah-olah menegaskan pengakuan kedaulatan Indonesia tapi sambil menyatakan bahwa meski demikian nelayan mereka boleh mencari ikan di situ.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait dengan peran Indonesia, sebagai negara yang tidak bersengketa di Laut Cina Selatan, Indonesia seharusnya lebih terbuka menyatakan sikap. Tidak semata-mata mengandalkan diplomasi di balik layar. “Indonesia bisa menggalang persatuan di antara negara-negara di kawasan untuk patuh dan menegakkan hukum laut internasional,” kata Dutton.

Dutton menilai perubahan sikap Cina sekarang dari era 1995-2008, saat Cina secara agresif membangun pulau buatan di Kepulauan Spratly yang disengketakan. Meski demikian dia tidak mengharapkan atau memperkirakan sikap Cina tersebut bisa berujung pada perang terbuka di kawasan. “Ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah secara damai,” katanya.

Adapun kehadiran militer Amerika Serikat di kawasan, menurut Dutton, bisa mencegah adanya konflik terbuka. Selain itu, keberadaan angkatan laut Amerika, akan menjamin keterbukaan dan memastikan tidak ada kekuatan dominan di kawasan.

Terkait dengan pengadilan arbitrase yang membahas gugatan Filipina terhadap Cina yang saat ini digelar di Den Haag, Dutton memperkirakan keputusan yang akan dibacakan tidak semata-mata memenangkan Manila dengan mudah. Dia meramalkan keputusan pengadilan juga akan mempertimbangkan kepentingan Cina.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Negara yang Bersengketa di Laut China Selatan, Indonesia Masuk!

9 Februari 2023

Dalam sebuah pernyataan terpisah pada hari Rabu, Angkatan Laut AS mengatakan Grup Serangan Kapal Induk Ronald Reagan juga beroperasi di Laut China Selatan, menggambarkan operasi kapal induk semacam itu di sana sebagai
Deretan Negara yang Bersengketa di Laut China Selatan, Indonesia Masuk!

Ada banyak negara yang bersengketa di Laut China Selatan, diantaranya Cina, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia


Prabowo Subianto Temui PM Singapura Bahas Konflik di Laut Cina Selatan

13 Juni 2022

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto berbicara pada sesi pleno kedua International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022 di Singapura, 11 Juni 2022. REUTERS/Caroline Chia
Prabowo Subianto Temui PM Singapura Bahas Konflik di Laut Cina Selatan

Prabowo Subianto membahas konflik di Laut Cina Selatan dengan Perdana Menteri Singapura.


Dilarang Tangkap Ikan, Filipina Ajukan Protes Diplomatik ke China

31 Mei 2022

Defile tentara Filipina saat latihan perang bersama tentara Amerika Serikat di Filipina, 21 April 2015. Latihan itu digelar di saat Filipina terlibat ketegangan dengan China terkait sengketa Laut China Selatan. REUTERS/Erik De Castro
Dilarang Tangkap Ikan, Filipina Ajukan Protes Diplomatik ke China

Kemlu Filipina mengecam pemberlakuan moratorium penangkapan ikan oleh China yang disebut bertujuan untuk meregenerasi cadangan ikan


Filipina Hentikan Pemutaran Film Uncharted, Gara-Gara Peta Laut Cina Selatan

27 April 2022

Poster film Uncharted (media-amazon.com)
Filipina Hentikan Pemutaran Film Uncharted, Gara-Gara Peta Laut Cina Selatan

Pemerintah Filipina menghentikan semua pemutaran film Hollywood "Uncharted" karena ada peta Laut Cina Selatan dengan klaim Cina yang disengketakan


Bakamla Gagalkan Kejahatan Laut yang Berpotensi Rugikan Negara Rp4 T pada 2021

7 Maret 2022

Kapal Penjaga Pantai Amerika Serikat USGC Munro (WMSL) melakukan serangkaian operasi dan latihan bersama dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI pada 20 September 2021 di Selat Singapura. Sumber: dokumen Kedutaan Amerika di Jakarta/Kevin Rivas
Bakamla Gagalkan Kejahatan Laut yang Berpotensi Rugikan Negara Rp4 T pada 2021

Ada sejumlah isu global yang menjadi perhatian Bakamla, diantaranya konflik Rusia dan Ukraina, Pandemi Covid-19, perubahan iklim, Laut Cina Selatan.


Malaysia Sebut Cina Mitra Utama, Meski Ada Saling Klaim atas Laut Cina Selatan

12 Oktober 2021

Pemandangan jalan-jalan yang sepi selama lockdown karena wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia 1 Juni 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Malaysia Sebut Cina Mitra Utama, Meski Ada Saling Klaim atas Laut Cina Selatan

Pada Januari-Agustus 2021, nilai perdagangan kedua pihak telah meningkat 35,2 persen, tapi soal wilayah Malaysia tidak akan kompromi.


Filipina Dukung Langkah Australia Buat Kapal Selam Nuklir untuk Tangkal Cina

21 September 2021

Kapal selam Cina yang paling modern saat ini adalah Type-093A Shang-II Class (09-IIIA). Kapal selam bertenaga nuklir ini memiliki berat 7.000 ton yang  berukuran kira-kira sama dengan Kelas Astute Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Hisutton.com
Filipina Dukung Langkah Australia Buat Kapal Selam Nuklir untuk Tangkal Cina

Pemerintah Filipina memberikan dukungan kepada Australia perihal pengadaan kapal selam nuklir via kesepakatan dengan Amerika dan Inggris.


Wapres AS Kamala Harris Kunjungi Singapura dan Vietnam, Tangkal Pengaruh Cina

31 Juli 2021

Kamala Harris saat pelantikan sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2021. (Instagram/@w.rosadojewelry)
Wapres AS Kamala Harris Kunjungi Singapura dan Vietnam, Tangkal Pengaruh Cina

Kamala Harris lanjut dengan rencananya mengunjungi Vietnam dan Singapura pada Agustus nanti. Khusus Vietnam, akan menjadi kunjungan bersejarah.


Manny Pacquiao Kritik Presiden Filipina Karena Lembek ke Cina

10 Juni 2021

Petinju asal Filipina, Manny Pacquiao melakukan latihan bersama dengan pelatihnya Freddie Roach jelang pertarungan melawan Tim Bradley di Hollywood, Los Angeles, California, 30 Maret 2016. REUTERS/Lucy Nicholson
Manny Pacquiao Kritik Presiden Filipina Karena Lembek ke Cina

Senator dan petinju Filipina, Manny Pacquiao, menilai sikap Presiden Rodrigo Duterte kurang tegas pada Cina terkait konflik di Laut Cina Selatan


Ajudan Duterte Ingatkan 220 Kapal Cina di Laut Cina Selatan Bisa Picu Permusuhan

5 April 2021

Beberapa dari sekitar 220 kapal Cina yang dilaporkan oleh Penjaga Pantai Filipina, dan diyakini diawaki oleh personel milisi maritim Cina, difoto di Whitsun Reef, Laut Cina Selatan, 7 Maret 2021. [Penjaga Pantai Filipina / Satuan Tugas Nasional-Filipina Barat Sea / Handout melalui REUTERS.]
Ajudan Duterte Ingatkan 220 Kapal Cina di Laut Cina Selatan Bisa Picu Permusuhan

Ajudan Presiden Rodrigo Duterte mengatakan ratusan kapal Cina yang menerobos wilayah Laut Cina Selatan bisa menyebabkan permusuhan Cina dan Filipina