TEMPO.CO, Washington -Polisi Amerika Serikat memuntahkan timah panas untuk menghentikan langkah seorang pria bersenjata yang mencoba menembak polisi saat memasuki lantai bawah U.S. Capitol Visitor Center di Washington, Senin, 28 Maret 2016.
Sikap tegas aparat penegak hukum itu ditingkatkan di tengah kabar adanya serangan teroris di Brussels dan Paris. "Pria itu kini dilarikan ke rumah sakit," kata polisi dan beberapa sumber keamanan di kongres.
Associated Press, dalam beritanya, mengatakan polisi menembak tersangka setelah dia mengeluarkan senjata di pintu penjagaan kompleks Gedung Putih. "Pada insiden itu, seorang pengunjung perempuan mengalami luka-luka, tapi tidak serius."
Berbicara kepada wartawan seusai kejadian, Kepala Kepolisian Gedung Putih Matthew R. Verderosa mengatakan tersangka mengenal petugas keamanan di sini. "Kami yakin ini aksi tunggal. Tidak ada alasan insiden ini dikaitkan lebih dari itu. Ini murni kriminal," tutur Verderosa.
Beberapa pejabat keamanan setempat, yang tidak bersedia disebutkan namanya, yakin pria yang kini mengalami luka-luka akibat tembakan polisi itu diduga bernama Larrry Russel Dawson dari Tennessee.
Dawson pernah ditahan pada Oktober 2015 di distrik setelah dia didakwa membuat keributan di kongres dengan berteriak kencang bahwa dia adalah "seorang Nabi Tuhan."
Polisi mengatakan pria itu berjalan memasuki pusat penerimaan pengunjung sekitar pukul 14.40 siang waktu setempat dan dengan tenang berjalan melalui pemindai keamanan.
WASHINGTON POST | AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN