Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakistan Digoyang Bom, Strategi Ekstremis Melawan Pemerintah  

image-gnews
Personil keamanan Pakistan memeriksa lokasi ledakan bom bunuh diri di area parkir taman di Lahore, 27 Maret 2016. Sebagian besar yang tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak. REUTERS/Mohsin Raza
Personil keamanan Pakistan memeriksa lokasi ledakan bom bunuh diri di area parkir taman di Lahore, 27 Maret 2016. Sebagian besar yang tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak. REUTERS/Mohsin Raza
Iklan

TEMPO.CO, Lahore - Dua bom secara simultan menggoyang Pakistan pada Ahad petang, 27 Maret 2016, menewaskan sedikitnya 72 orang dan melukai lebih dari 300 korban lain. Kelompok garis keras, Jamaat-ul-Ahrar, mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom yang menyasar umat Kristen yang sedang merayakan Paskah di Taman Gulshan-e-Iqbal.

Pada hari yang sama, ribuan pendukung Mumtaz Qadri, ekstremis yang dihukum gantung bulan lalu karena membunuh bekas gubernur, menyerbu Ibu Kota Islamabad dan bentrok dengan petugas kepolisian di luar gedung parlemen.

Mereka berunjuk rasa memprotes hukuman yang dijatuhkan kepada Qadri. Mereka juga menuntut diberlakukannya hukum syariah. Situasi ini membuat pemerintah meminta bantuan militer guna menghalau pengunjuk rasa yang bertahan di depan gedung parlemen.

Menurut para pengamat, dua kejadian itu, yakni ledakan bom dan tuntutan pengunjuk rasa penerapan syariah Islam, memiliki kaitan. Pakistan, negeri yang memiliki senjata nuklir, dikhawatirkan jatuh ke tangan kelompok garis keras. Upaya pemerintah Pakistan memberangus terorisme sejauh ini dianggap gagal, meskipun diklaim bahwa operasi militer yang kini sedang berlangsung berhasil mengalahkan Taliban dan kelompok militan lain.

Serangan mematikan di Lahore adalah salah satu strategi kaum radikal. Adapun Kota Lahore merupakan salah satu benteng pertahanan Perdana Menteri Nawaz Sharif sekaligus tempat paling aman di negara itu.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami ingin mengirimkan pesan kepada Perdana Menteri Nawaz Sharif bahwa kami telah memasuki Lahore," kata Ehsanullah Ehsan, juru bicara kelompok militan Jamaat-ul-Ahrar, dalam sebuah pernyataan, Ahad.

Serangan yang menghantam Lahore dan Islamabad itu sebagai sinyal kuat yang dikirim kelompok militan bahwa mereka dapat menyerang kawasan mana pun serta kapan pun di Pakistan, dan pemerintah tidak sanggup menghentikannya.

DW | CHOIRUL AMINUDDIN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.