TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina meminta komunitas internasional untuk mendesak Rusia membebaskan anggota parlemennya, Nadiya Savchenko.
Pengadilan Federasi Rusia menjatuhkan hukuman 22 tahun penjara atas Savchenko dengan tuduhan membunuh dua wartawan. Menurut Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta, tuduhan terhadap Nadiya palsu.
"Dalam melakukannya, pihak Rusia melanggar Perjanjian Minsk, yang mengatur kondisi bagi perdamaian di Ukraina Timur, dalam konteks agresi militer Rusia melawan Ukraina," kata Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta lewat rilis yang diterima Tempo.
Lebih jauh, Sekretaris III bidang Penerangan, Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Tetjana Motsyk mengatakan pengadilan Rusia bias. "Dakwaan itu tidak diakui oleh Ukraina dan negara-negara Barat lainnya. Nadiya tidak membunuh siapapun, dia hanyalah korban permainan politik," kata Tetjana kepada Tempo.
Dia menambahkan Nadiya Savchenko diculik oleh tentara bayaran Rusia dari wilayah Ukraina pada Juni 2014. Nadiya lalu dibawa ke Rusia, dan diadili di pengadilan yang mengabaikan seluruh norma-norma prosedur hukum internasional. Rusia juga telah mengabaikan seruan internasional untuk membebaskan Nadiya.
"Ukraina tidak akan pernah mengakui pengadilan dan keputusan itu, dan berupaya sekuat tenaga untuk membebaskan Nadiya Savchenko," tandas Tetjana.
"Kami mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia untuk mengamankan pembebasan anggota parlemen Ukraina, Nadiya Savchenko."
NATALIA SANTI