TEMPO.CO, Brussels - Serangan teror bom di Brussels membawa dampak yang tidak kecil. Selain merenggut nyawa, melukai korban, dan menimbulkan kerusakan pada properti, serangan itu mengakibatkan beberapa pendatang di negara tersebut belum diketahui keberadaannya.
Adalah pasangan kakak-beradik asal New York, Amerika Serikat, Sascha dan Alexander Pinczowski, yang dikabarkan hilang setelah serangan bom menghunjam Bandara Zaventgem di Brussels, Selasa, 22 Maret 2016.
Banyak orang telah mengunggah kabar kehilangan itu di media sosial. Keduanya dilaporkan sedang berbicara dengan ibu mereka di telepon ketika terdengar bunyi ledakan. Panggilan telepon terputus sejak itu.
Selain mereka, sebagaimana dilansir dari laman CBS News, pasangan kekasih Kentucky, Stephanie dan Justin Schultz, dikabarkan hilang. Betty Gragg-Newsome mengatakan kepada CBS, adiknya, Carolyn Moore, ibu Stephanie, sedang berada di Brussels untuk mengunjungi mereka.
Carolyn Moore berangkat menjumpai putrinya ketika bom meledak di Bandara Zaventem, Brussels. "Suami saya menelepon Kedutaan Besar Amerika dan mereka sedang mencarinya (Stephanie) juga," kata Moore.
Sejauh ini, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan belum mengetahui dan mendengar laporan adanya warga Amerika yang tewas dalam serangan Brussels.
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai 270 lainnya.
Tiga orang telah diidentifikasi sebagai tersangka. Khalid dan Brahim el-Bakraoui tewas sebagai pelaku bom bunuh diri, sedangkan seorang lagi, Najim Laachraoui, masih buron.
CBS NEWS | MECHOS DE LAROCHA