TEMPO.CO, Brussel - Pasar saham Eropa lunglai setelah ledakan menghantam bandar udara di Brussel dan stasiun kereta api bawah tanah pada Selasa pagi, 22 Maret 2016, waktu setempat. Nilai saham yang anjlok itu terutama menyasar perusahaan sektor wisata, termasuk maskapai penerbangan dan perhotelan. Sebaliknya, harga emas dan obligasi pemerintah naik tajam.
Hantaman bom yang menelan jiwa sedikitnya 13 orang itu mengejutkan negara-negara di Eropa Barat. Bahkan Inggris dan Belanda mulai meningkatkan keamanan di seluruh wilayahnya, termasuk di perbatasan dan bandara.
Seorang warga negara Prancis, Salah Abdelslam, tersangka utama dalam serangan November 2015 di Stadion Paris, sejumlah kafe, dan gedung pertunjukan, ditangkap polisi Belgia setelah terjadi adu tembak dengan petugas keamanan pada Jumat, 18 Maret 2016.
Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon, dalam keterangan kepada media pada Senin, 21 Maret 2016, mengatakan negara saat ini dalam kewaspadaan tinggi atas serangan balasan yang mungkin akan dilakukan.
Baca: Terjadi Dua Ledakan di Bandara Brussel, 10 Tewas
"Kami tahu bahwa menghentikan salah satu sel dapat menekan yang lain untuk melakukan aksinya. Karena itu, kami sangat waspada atas segala kemungkinan yang terjadi," katanya kepada radio publik, Senin, 21 Maret 2016.
REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN