TEMPO.CO, Brussel - Dugaan awal ledakan bom di Bandar Udara Zaventem, Brussel, adalah serangan bom bunuh diri.
Media-media Belgia melaporkan Jaksa Federal Belgia telah mengkonfirmasi bahwa ledakan di bandara Brussel dilakukan seorang pengebom bunuh diri. Serangan yang terjadi pada pukul 08.00 waktu setempat tersebut dilaporkan menyebabkan 21 orang meninggal dunia.
Seperti dilansir BBC, Selasa, 22 Maret 2016, juru bicara pemadam kebakaran Brussel menyebutkan jumlah tersebut didapat dari tiga ledakan yang terjadi di ibu kota Belgia tersebut. Dua ledakan terjadi di bandara. Saksi menyebutkan sumber ledakan berasal dari loket check-in American Airlines.
Tak lama setelah ledakan itu, satu lagi ledakan terjadi di stasiun Metro di ibu kota, yang memaksa pihak berwenang di Belgia melakukan pengawasan ketat di seluruh pelosok negara itu.
Berita Terbaru: Ledakan di Bandara Brussel
Kantor berita RTBF melaporkan, beberapa tembakan terdengar dan ada jeritan dalam bahasa Arab sebelum ledakan itu terjadi. Gambar yang diunggah di media sosial menunjukkan kepulan asap memenuhi ruang udara terminal melalui jendela yang pecah, sementara para penumpang berlari berhamburan dengan menyeret tas masing-masing.
Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon mengatakan negara tersebut telah meningkatkan keamanan karena khawatir terjadi upaya balas dendam menyusul penahanan tersangka ledakan di Paris pada Jumat lalu. "Brussel masih dalam kondisi waspada setelah menahan tersangka yang menjadi individu paling diinginkan di Eropa," ujar Jambon.
Ledakan itu terjadi sepekan setelah otoritas menahan tersangka utama insiden ledakan Paris di ibu kota Belgia ini, yaitu Salah Abdeslam.
BBC | GUARDIAN | YON DEMA