Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menlu Retno Ingatkan Cina Hormati Hukum Laut Internasional

image-gnews
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi. TEMPO/Subekti.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memprotes keras intervensi Cina saat penangkapan Kapal Motor (KM) Kway Fey 10078 asal Tiongkok yang diduga melakukan pencurian ikan di wilayah perairan Natuna, Indonesia, Sabtu lalu. Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi memanggil Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia yang dihadiri oleh Wakil Duta Besar Sun Weide, Senin, 21 Maret 2016.

“Kuasa Usaha Kedutaan Tiongkok di Jakarta tiba di Kementerian Luar Negeri sekitar pukul 10.30. Dia harus menunggu karena ada beberapa hal yang harus Ibu lakukan terlebih dulu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir saat dihubungi Tempo.

Baca juga: Insiden di Natuna, Menteri Retno Marsudi Panggil Dubes Cina 

Sebagaimana diketahui, Menlu Retno menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop sejak pukul 9 pagi. Usai pertemuan bilateral dengan Menlu Bishop, Menlu Retno segera menemui Weide di kantornya.

“Intinya Menlu memprotes keras terjadinya insiden, pelanggaran yang dilakukan penjaga pantai Tiongkok di wilayah landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif Indonesia,” kata Arrmanatha.

Selain itu penjaga pantai Tiongkok juga menghalangi aparat penegak hukum Indonesia di wilayah tersebut. “Ada kemungkinan penjaga pantai Tiongkok melakukan pelanggaran kedaulatan laut territorial Indonesia. Menlu meminta klarifikasi dan penjelasan dari pemerintah Tiongkok,” Arrmanatha memaparkan.

Baca juga: Coastguard Cina Lindungi Pencuri Ikan, Susi Protes Keras 

Pada pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam tersebut, Menlu Retno menekankan meski hubungan kedua negara sangat baik, Indonesia meminta agar Tiongkok tetap menghormati prinsip-prinsip hukum internasional, Konvensi Hukum Laut Internasional (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS). “Jelas bahwa apa yang dilakukan penjaga pantai Tiongkok, menurut pandangan kita, melanggar berbagai hukum internasional,” kata Arrmanatha.

Pada pertemuan, Menlu Retno juga menekankan kembali bahwa Indonesia bukan negara pengklaim dalam masalah sengketa Laut Cina Selatan.

Menurut Arrmanatha, Kuasa Hukum Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta, Sun Weide menyatakan mencatat hal tersebut. Nota diplomatik yang diserahkan Menlu Retno akan segera diserahkan kepada pemerintahnya. “Dia menekankan kembali bahwa hubungan Indonesia dengan Tiongkok, dekat dan baik. Dia juga mengharapkan agar masalah tersebut bisa diselesaikan secara bersahabat, tanpa harus dibesar-besarkan ke publik,” kata Arrmanatha.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada pertemuan, Weide juga menyampaikan bahwa delapan nelayan dan kapten kapal masih ditahan pihak Indonesia. Kepada Menlu RI, dia minta agar diberikan akses kekonsuleran. Menlu RI menyatakan akan memberikan akses kekonsuleran tersebut.

Baca juga: Kapal Cina Berulah, Jokowi Beri Instruksi Khusus Menteri Susi

“Dalam kaitan tersebut mereka juga akan bertemu dengan Menteri Susi, untuk mengatur masalah teknisnya,” kata Arrmanatha. Sampai tadi malam, nelayan Tiongkok yang ditangkap masih berada di kawasan Kepulauan Natuna.

Dalam konperensi pers di Widya Chandra, Jakarta, Ahad, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan, pihaknya mendapatkan perlawanan saat menangkap KM K Kway Fey 10078. Kapal pelaku pencurian ikan di Kepulauan Riau, Natuna, tersebut dihalangi kapal penjaga pantai atau Coastguard China.

“Kapal tersebut tetap berusaha melarikan diri dengan zig-zag, sehingga Kapal Pengawas (KP) Hiu 11 mendekat dan tidak bisa menghindari tabrakan dengan pelaku,” kata Susi. Tiga personel KP Hiu 11 kemudian melompat ke KM Kway Fey 10078 dan berhasil melumpuhkan awak kapal.

Namun, armada angkatan laut Indonesia itu gagal membawa kapal ilegal tersebut sebagai barang bukti karena Kapal Coastguard Cina yang berukuran besar dan bersenjata berusaha menghalang-halangi tindak tangkap tersebut.

Angkatan laut Indonesia yang minim armada pun akhirnya melepaskan kapal ikan ilegal tersebut karena berhasil direbut dan dibawa oleh Kapal Coastguard China ke luar wilayah perairan Indonesia.

“Kita kehilangan barang bukti, saya melihat, Coastguard China tidak mau kapal mereka ditenggelamkan, dan itu sangat kami sesalkan,” kata Susi.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

Luhut menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat pada periode pemerintahan berikutnya. Ada beberapa proyek kerjasama yang akan dilanjutkan.


Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

20 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersalaman dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang di Beijing, Selasa, 2 April 2024. Prabowo berjanji untuk memperdalam persahabatan negaranya dengan Beijing ketika ia bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang. Foto Humas Prabowo
Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.


Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

21 hari lalu

Bendera Cina dan Indonesia. Shutterstock
Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.


Konflik di Sudan: Bersiap Evakuasi ke Indonesia, Ini 5 Instruksi KBRI Khartoum kepada WNI di Sudan

25 April 2023

Ratusan WNI menempuh perjalanan darat dari Ibu Kota Khartoum ke Port Sudan pada Minggu, 23 April 2023, untuk kemudian dievakuasi ke Indonesia melalui Jeddah, Arab Saudi. ANTARA/HO-KBRI Khartoum
Konflik di Sudan: Bersiap Evakuasi ke Indonesia, Ini 5 Instruksi KBRI Khartoum kepada WNI di Sudan

Konflik di Sudan, WNI menunggu evakuasi. Berikut instruksi KBRI Khartoum persiapan WNI pulang ke Indonesia.


73 Tahun UGM: Selain Jokowi, 8 Menteri Kabinet Joko Widodo Ini Alumnus Universitas Gadjah Mada

19 Desember 2022

Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno (kanan) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (ketiga kanan) menerima Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Lim Jock Hoi di Istana Merdeka, Jakarta, 22 Maret 2018. Pertemuan tersebut membahas beberapa pandangan Presiden terkait ASEAN seperti pembangunan gedung baru Sekretariat Jenderal ASEAN. TEMPO/Subekti.
73 Tahun UGM: Selain Jokowi, 8 Menteri Kabinet Joko Widodo Ini Alumnus Universitas Gadjah Mada

Selain Presiden Jokowi berikut jajaran menteri di kabinetnya yang juga alumnus UGM. Antara lain Pratikno, Retno LP Marsudi dan Budi Karya Sumadi.


Polda Metro Jaya Ungkap Peredaran 66,8 Kilogram Sabu Modus Teh Cina

7 Oktober 2020

Ilustrasi Sabu. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Polda Metro Jaya Ungkap Peredaran 66,8 Kilogram Sabu Modus Teh Cina

Kepolisian Daerah Metro Jaya kembali menyita 66,83 kilogram sabu bermodus kemasan teh Cina dari 16 tersangka.


Telepon Xi Jinping, Jokowi Apresiasi 70 Tahun Hubungan Indonesia-Cina

1 September 2020

Presiden Joko Widodo mengukuhkan para pelajar SMA yang menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2020 di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 13 Agustus 2020. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Telepon Xi Jinping, Jokowi Apresiasi 70 Tahun Hubungan Indonesia-Cina

Jokowi mengucapkan selamat dan terima kasih atas peringatan 70 tahun hubungan bilateral Indonesia - Cina.


Soal Virus Corona, Imigrasi Tolak 118 WNA Masuk Indonesia

6 Maret 2020

Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu, 22 Januari 2020. Sejumlah bandara di Indonesia memasang alat pemindai suhu tubuh sebagai upaya pengawasan dan antisipasi penyebaran Virus Corona yang mewabah dari Wuhan, Cina. Antara Foto/Fikri Yusuf/ via REUTERS
Soal Virus Corona, Imigrasi Tolak 118 WNA Masuk Indonesia

Imigrasi telah menolak 118 warga negara asing yang akan masuk ke Indonesia untuk antisipasi virus corona.


Hadapi Virus Corona, Kedubes Cina Terima Kasih atas Dukungan RI

12 Februari 2020

Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Cina Xi Jinping saat pertemuan bilateral di sela KTT G20, Osaka, Jepang, 29 Juni 2019.[Biro Pers Kepresidenan RI]
Hadapi Virus Corona, Kedubes Cina Terima Kasih atas Dukungan RI

Kedutaan Besar Cina untuk RI berterima kasih atas simpati dan dukungan masyarakat Indonesia kepada Cina dalam menghadapi wabah virus Corona COVID-19


Cina Peringatkan Indonesia Jangan Overreaktif Soal Virus Corona

4 Februari 2020

Petugas berpakaian khusus memeriksa ulang sebanyak 238 WNI yang baru tiba di lokasi karantina di Lanud Raden Sadjad, Natuna dalam foto yang diunggah pada Senin, 3 Februari 2020. Mereka tetap akan terus dipantau dan akan diperiksa suhu tubuh 2 kali sehari untuk memastikan tidak terinfeksi virus corona. Twitter/@Kemenkes
Cina Peringatkan Indonesia Jangan Overreaktif Soal Virus Corona

Pemerintah Cina meminta Indonesia untuk mengikuti arahan Organisasi Kesehatan Dunia dalam menyikapi penyebaran virus Corona.