TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Barack Obama membuat sejarah dengan menginjakkan kakinya di Kuba, Minggu, 20 Maret 2016. Perjalanannya tidak lepas dari perhatian dua kandidat presiden AS Bernie Sanders dan Donald Trump.
Dari Seattle, Washington, Sanders, kandidat dari Partai Demokrat, mengeluarkan pernyataan. "Saya salut pada Presiden Obama yang membuat sejarah dengan berangkat ke Kuba dan menggerakkan hubungan kedua negara ke era baru. Ini merupakan pendekatan yang seharusnya sudah dilakukan sejak lama."
Sanders mengatakan selalu mendukung usaha Obama di Kongres mencabut embargo Amerika atas Kuba, meski usaha mereka gagal. "Lima puluh tahun Perang Dingin sudah cukup. Ini adalah waktu untuk Kuba dan Amerika Serikat menormalkan hubungan," katanya.
Sementara itu calon kandidat Partai Republik Donald Trump, menanggapi perjalanan Obama ke Kuba dengan nada sinis. "Wow, Presiden Obama baru saja mendarat di Kuba, sesuatu yang sangat penting, dan (Presiden Kuba) Raul Castro bahkan tidak menyambutnya. Dia telah pergi untuk bertemu paus dan lainnya. Tanpa rasa hormat," tulis Trump di akun Twitter-nya.
Obama disambut di bandara Havana oleh Menteri Luar Negeri Bruno Rodriguez, Josefina Vidal, yang telah memimpin negosiasi resmi dengan AS, dan Duta Besar Kuba untuk Washington Jose Cabañas. Tetapi, sebagaimana dikutip dari laman Havana Times, Obama dan Raul Castro akan bertemu pada Senin pagi, 21 Maret 2016, sebelum dijamu makan malam Negara pada malam harinya di Istana Revolusi.
Baca Juga:
Sambil mengatakan dia akan membuat kesepakatan yang lebih baik dalam negosiasi dengan Kuba, Trump mengatakan mendukung langkah pemerintahan Obama saat ini untuk membuka era baru dalam hubungan bilateral.
HAVANATIMES.ORG | MECHOS DE LAROCHA