TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan sepak bola antara dua tim teratas Istanbul, Galatasaray dan Fenerbahce, ditunda atas alasan keamanan. Pernyataan dari kantor Gubernur Istanbul menyebutkan keputusan ini diambil setelah ada pertimbangan dari intelijen.
Saat pengumuman dibuat, para pendukung sudah mulai berdatangan ke markas Galatasaray Turk Telecom Arena. Ejekan pun datang dari para suporter. Kedua tim kesebelasan akhirnya meninggalkan stadion.
Pengumuman penundaan pertandingan itu dibuat meski pemerintah Turki telah berulang kali mengimbau 15 juta penduduk di kota itu untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka setelah pengeboman terjadi.
Baca Juga: Pesawat FlyDubai Meledak, 62 Penumpang Tewas Seketika
Ledakan pada Sabtu lalu di Istanbul Turki menewaskan lima orang, termasuk pelaku bom bunuh diri, dan melukai puluhan orang lainnya. Serangan tersebut ditujukan pada pejalan kaki di Jalan Istiklal, yang banyak toko dan kafe. Di daerah itu juga ada kantor-kantor pemerintahan dan kantor perwakilan asing.
Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri tersebut. Ia melanjutkan, pelaku bom bunuh diri itu adalah seorang warga negara Turki bernama Mehmet Ozturk, yang diduga terkait dengan kelompok ISIS.
Di antara korban tewas terdapat dua orang yang memiliki dua kewarganegaraan, yaitu Amerika Serikat dan Israel. Dua korban lain adalah seorang berkewarganegaraan Israel dan Iran. Sementara itu pada Ahad lalu, sejumlah warga yang bersimpati atas peristiwa pengeboman itu meletakkan anyelir dan lilin di lokasi kejadian, serta sebuah plakat bertuliskan “Kami berada di jalan, kami tidak takut”.
BBC | NBC | DIKO OKTARA