TEMPO.CO, London - Richard Branson, pendiri Virgin Group, mengirimkan penyesalan dan permintaan maaf kepada seorang wanita Cina yang mengklaim ia telah secara verbal diserang oleh sesama penumpang di atas pesawat Virgin Atlantic menuju Shanghai.
Branson mengirimkan permintaan maaf itu via Twitter dalam bahasa Cina dan Inggris setelah mendengar tentang dugaan insiden di pesawatnya.
Baca Juga:
"Sangat menyesal dan meminta maaf setelah mendengar tentang dugaan insiden dalam penerbangan VS250. Kami tidak menoleransi kekerasan dan pihak maskapai tengah menyelidikinya," kicau Branson melalui akun Twitter resmi miliknya, seperti yang dilansir Daily Mail pada 18 Maret 2016.
Wanita yang diidentifikasi sebagai Liu Wei, menggambarkan pengalamannya dalam sebuah unggahan di Weibo, akun media sosial Cina seperti Twitter, pada 4 Maret 2016. Pesan itu kemudian mendapat perhatian dari ribuan orang dan menjadi topik berita hangat di media Cina.
Liu mengaku seorang pria kulit putih berusia sekitar 55 tahun mulai mendekatinya saat ia naik pesawat dan melakukan serangan verbal dengan kalimat rasis, termasuk memaki dengan menyebutnya babi Cina, setelah ia naik VS250 penerbangan dari London Heathrow Airport pada 1 Maret 2016.
Liu juga mengklaim orang tersebut juga mengancamnya dengan mengarahkan kepalan tinju kepadanya, sehingga ia memutuskan untuk meminta bantuan awak kabin. Namun awak kabin yang disebutnya bernama Nathan Smith tidak membantu, sebaliknya mengancam akan mengusirnya dari penerbangan tersebut.
Setelah itu dia meminta ke awak lain yang berjanji akan memindahkannya ke kelas lain demi keselamatan, tapi tidak pernah direalisasikan. Dan ketika Nona Liu bertanya lagi, dia diberi tahu oleh pramugari Cina untuk tidak meneruskan masalah ini.
"Dari London ke Shanghai, waktu penerbangan adalah sebelas jam, sebagai seorang wanita, saya merasa takut diperlakukan demikian. Saya tidak tidur dan terus mengawasi orang di kursi 64C untuk melihat apakah dia akan datang dan menyerang saya lagi," tulis Liu.
Menanggapi kicauan Branson, Liu mengaku terkejut dan senang karena keluhannya ditanggapi atasan Virgin Group. Dia mengatakan Virgin Atlantic akan menghubunginya, tapi sejauh ini ia masih menunggu tindak lanjutnya.
Karena postingan Liu, akun media sosial Virgin Atlantic dibanjiri komentar dari orang-orang di Cina yang marah terkait dengan perlakuan maskapai kepada Liu. Banyak telah bersumpah untuk tidak terbang dengan pesawat itu lagi.
Virgin Atlantic lantas meresponsnya dengan mengatakan penyesalan yang mendalam dan telah menyelidiki sepenuhnya insiden ini.
DAILY MAIL | YON DEMA