TEMPO.CO, Washington - Pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik. Ini pelanggaran terbaru yang dilakukan Korea Utara terhadap sanksi yang dijatuhkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Amerika mendeteksi peluncuran dua rudal balistik dari Korea Utara. Keduanya dipercaya adalah Rodong MRBMs," kata pejabat itu yang menolak namanya disebut, seperti yang dilansir Channel News Asia, Jumat, 18 Maret 2016.
Rudal balistik jenis Rodong MRBM atau Medium Range Ballistic Missile adalah rudal jarak menengah dengan jangkauan 1.000-2.500 kilometer.
Bahkan BBC melaporkan bahwa jarak tempuh rudal yang diluncurkan Korea Utara tersebut dapat mencapai seluruh wilayah Korea Selatan dan sebagian wilayah Jepang.
Dalam menanggapi peluncuran rudal terbaru Korea Utara, Amerika melalui pejabat pertahanan, Letkol Michelle Baldanza, menyerukan agar Korea Utara menahan diri dari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Korea Selatan menyatakan Korea Utara meluncurkan benda yang diduga kuat rudal jarak menengah ke Laut Jepang pada pagi ini.
Militer Korea Selatan belum mengkonfirmasi jenis rudal itu. Namun diakui rudal itu mampu terbang dengan jarak 800 kilometer, melebihi kemampuan rudal jarak pendek milik Korea Utara.
Kepala Staf Kantor Militer Gabungan di Korea Selatan mengatakan rudal itu diluncurkan di wilayah dekat pantai barat, di dekat Sukchon, Provinsi Pyongan Selatan. Rudal tersebut terbang melintasi semenanjung dan menuju pantai timur pada Jumat pagi, 18 Maret 2016, sekitar pukul 05.55 waktu setempat.
Pekan lalu, Korea Utara dikabarkan menembakkan dua rudal jarak pendek ke lepas pantai timur. Pemimpin Korea Utara, Kim Jon-un, memerintahkan negaranya lebih banyak meluncurkan uji coba senjata nuklir dan rudal untuk meningkatkan kemampuan serangan.
CHANNEL NEWS ASIA | CNN | BBC | YON DEMA