TEMPO.CO, Amsterdam - Geert Wilders, politikus sayap kanan Belanda yang pernah membuat gempar negeri itu lima tahun lalu karena menggelorakan anti-Islam, kini harus berhadapan kembali dengan majelis hakim di meja hijau. "Dia dituding menyebarkan kebencian terhadap minoritas warga negara Belanda asal Maroko," demikian ditulis Aljazeera, Jumat, 18 Maret 2016.
Jaksa penuntut umum mengatakan Wilders pernah bertanya kepada kerumunan pendukungnya pada Maret 2014, “Apakah kalian menginginkan lebih banyak atau sedikit warga Maroko di Belanda?” Pertanyaan ini memicu yel-yel, "Sedikit! Sedikit…!" Selanjutnya, Wilders sambil tersenyum berkata, "Kita akan perhatikan!"
Anggota parlemen ini dihadapkan ke pengadilan karena dituding menyebarkan kebencian dan penghinaan terhadap warga minoritas Maroko yang sekarang berjumlah 2 persen dari 17 juta penduduk Belanda.
"Bila tuduhan jaksa dibenarkan majelis hakim, Wilders bakal mendekam dalam bui selama 1 tahun dan dikenai denda 7.400 euro atau sekitar Rp 110 juta," kata Aljazeera.
Wilders, yang pernah aktif di Partai Kebebasan selama satu dekade, menolak dinyatakan bersalah. "Tidak ada satu pun yang akan membungkam saya. Bukan hanya masalah warga Maroko," tulis dia di akun Twitter-nya, pekan lalu.
ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN