TEMPO.CO, Rangoon - Parlemen Myanmar akan memilih satu dari tiga kandidat sebagai presiden hari Selasa, 15 Maret 2016. Dua kandidat dengan suara terbanyak kedua dan ketiga menjadi wakil presiden.
Wakil juru bicara Majelis Tinggi Parlemen, Aye Thar Aung, mengatakan pemilihan segera dilakukan setelah lembaga selesai menguji kepatutan tiga nama dalam daftar calon pada hari ini, 14 Maret 2016.
"Pada Senin, (badan) kualifikasi presiden meneliti dan memeriksa apakah calon memenuhi syarat [menjadi presiden]. Pemilihan presiden akan berlangsung di hari berikutnya," kata Aye Thar Aung, dikutip dari laman Irrawaddy.com.
Tiga kandidat Presiden Myanmar adalah Htin Kyaw, Henry Van Thio, dan Mynt Swe. Kyaw dan Van Thio diusulkan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Kyaw dicalonkan untuk majelis rendah dan Van Thio untuk majelis tinggi parlemen. Adapun Swe diusulkan oleh militer. Ia adalah mantan jenderal, dan saat ini menjabat Menteri Kepala Divisi Yangon.
Sesuai dengan undang-undang, nama tiga nomine akan ditulis di surat suara dalam sidang gabungan Parlemen Uni Negara. Calon yang mendapatkan suara terbanyak akan menjadi Presiden Myanmar, sedangkan dua yang lain menjadi Wakil Presiden.
Adapun pendiri yang juga pemimpin NLD, Aung San Suu Kyi, 70 tahun, tidak dapat mencalonkan diri karena tidak memenuhi syarat yang diatur dalam konstitusi, yakni larangan menikah dengan warga asing.
Suu Kyi dan NLD mengusulkan nama Htin Kyaw sebagai calon presiden. Kyaw merupakan orang kepercayaan dan sahabat Suu Kyi. Suu Kyi mengatakan dia akan memimpin negara dari balik layar.
Partai NLD memenangkan pemilu 8 November 2015. Partai memperoleh mayoritas suara, menduduki 80 persen kursi di kedua majelis, yakni majelis rendah dan majelis tinggi parlemen.
IRRAWADDY.COM |ABC NEWS | MECHOS DE LAROCHA