Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

image-gnews
Wanita dari etnis Nuer kembali ke desa mereka setelah berjalan sepanjang hari melalui jalan berlumpur dan tergenang air untuk menjual tas arang bagi pengungsi di kamp Misi PBB, Bentiu, Sudan Selatan, 20 September 2014. (AP/Matthew Abbott)
Wanita dari etnis Nuer kembali ke desa mereka setelah berjalan sepanjang hari melalui jalan berlumpur dan tergenang air untuk menjual tas arang bagi pengungsi di kamp Misi PBB, Bentiu, Sudan Selatan, 20 September 2014. (AP/Matthew Abbott)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan ratusan perempuan dijadikan upah dan boleh diperkosa oleh aliansi milisi sebagai upah mereka membantu militer pemerintah  Sudan Selatan.

Dalam laporan tersebut dinyatakan, tim investigasi menemukan sebanyak 1.300 perempuan bernasib malang. "Mereka diperkosa di negeri kaya minyak itu tahun lalu." PBB mengatakan, kelompok bersenjata itu sengaja melakukan kebijakan "bumi hangus" dengan sasaran warga sipil untuk dibunuh dan diperkosa.

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Menurut sebuah laporan PBB yang diterima media massa sebagaimana diwartakan BBC, kelompok milisi beroperasi di bawah kebijaksanaan, "Lakukan apa yang kamu bisa dan ambil yang kamu mau." Perintah ini diartikan mereka diperbolehkan memperkosa, menculik perempuan dan gadis sebagai bayaran.

"Mereka juga boleh merampok hewan ternak penduduk dan mencuri harta lainnya."

Salah seorang perempuan yang ditemui oleh Komisi Tinggi untuk Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein, mengatakan, dia melihat anak gadisnya berusia 15 tahun diperkosa bergantian oleh 10 tentara setelah suaminya tewas dibunuh.

Kesaksian lainnya menerangkan, dia melihat perempuan dipaksa telanjang dan diperkosa oleh lima anggota tentara di depan anak-anaknya di jalan raya. "Sejumlah saksi mata mengatakan kepada penyelidik PBB, beberapa perempuan diculik dan dijadikan budak seks di barak milter."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ak Hussein menambahkan, sepertinya perempuan muda menjadi target khusus dan diperkosa. "Pelaku bakal menembak mati orang yang menyaksikan perkosaan oleh tentara."

PBB mengatakan, mereka mendapatkan laporan bahwa anak-anak gadis pasukan pemerintah dan sekutu pendukungnya  menjadi sasaran perkosaan. Laporan itu juga menyebutkan, pelaku aksi sadis itu adalah kelompok pembemberonta. "Mereka juga dituding melanggar hak asasi manusia."

Juru bicara Presiden Salva Kiir, Ateng Wek Ateng, mengatakan kepada BBC, tidak ada kelompok milisi yang bergabung bersama pasukan pemerintah. "Penyelidik mempercayai kelompok anti-pemerintah, sementara pemerintah memerangi orang-orang berseragam bukan warga sipil," ucapnya kepada BBC.

BBC | CHOIRUL AMINUDDDIN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Omar Al-Bashir. AP/Abd Raouf
Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.


Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Seorang wanita membawa jerigen berisikan air setelah mengisinya di sungai saat akan kembali ke rumahnya di Torit, Sudan Selatan, 9 Maret 2017. (Mackenzie Knowles-Coursin/UNICEF via AP)
Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.


TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

Sekelompok pemuda berusaha mendaratkan layang-layang tradisional Janggan dalam Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Layang-layang tradisional Bali memiliki tiga jenis bentuk yaitu, Bebean atau ikan, Janggan atau naga dan Pecukan atau daun. TEMPO/Johannes P. Christo
TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.


Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman M. Fachir dalam penutupan Bali Democracy Forum VIII di Nusa Dua, Bali, 11 Desember 2015. (Foto: Fasmed Kemlu)
Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.


Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Seorang pria suku Dinka memegang senapan AK 47 buatan Rusia di depan sapi-sapinya di kamp penggembala ternak di Rumbek, ibukota Negara bagian Lakes, Sudan, 14 Desember. REUTERS/Goran Tomasevic
Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.


Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Dua orang anak Selatan Sudan bermain di tempat pengungsian di desa Congolese, provinsi Orientale, Kongo, 12 November 2016. REUTERS/Aaron Ross
Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi


Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Warga meneriakkan slogan dalam aksi protes terhadap sampul majalah Charlie Hebdo yang menampilkan kartun Nabi Muhammad di Khartoum, Sudan, 16 Januari 2015. ASHRAF SHAZLY/AFP/Getty Images
Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.


Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Nyloak Tong, seorang gadis berusia empat belas bulan yang berhasil selamat dari kecelakaan pesawat kargo setelah take-off di dekat bandara Juba. stuff.co.nz
Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam


Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Tim investigasi melihat puing badan pesawat kargo buatan Rusia yang hancur usai jatuh di dekat Juba di Sudan, 4 November 2015. REUTERS
Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.



Akhiri Konflik, Sudan Selatan Berdamai dengan Pemberontak  

27 Agustus 2015

Tentara pemberontak berpatroli melewati jalan berair di Bentiu, Sudan Selatan, 20 September 2014. (AP/Matthew Abbott)
Akhiri Konflik, Sudan Selatan Berdamai dengan Pemberontak  

Dihadiri para pemimpin Afrika.