TEMPO.CO, Jakarta - Iran melakukan uji coba menembakkan dua rudal balistik pekan lalu bersamaan untuk menunjukkan pangkalan rudal bawah tanahnya. Pada badan dua rudal tertulis kalimat dalam bahasa Ibrani yang berarti "Israel harus dimusnahkan".
Kantor berita Fars menunjukan gambar saat rudal Qadr H dari pegunungan Alborz di wilayah timur Iran mencapai target 870 mil Laut Oman. Fars juga mengutip Amir Ali Hajizadeh, Kepala divisi kedirgantaraan Garda Revolusi yang mengatakan tes itu ditujukan untuk menunjukkan Iran bisa melawan Israel.
"Rudal jangkauan 1240 mil kami adalah untuk menghadapi rezim Zionis.Israel dikelilingi oleh negara-negara Islam dan tidak akan bertahan lama dalam perang. (Negara) ini akan runtuh bahkan sebelum dihantam rudal tersebut," kata Hajizadeh.
Sebagaimana dilansir dari laman Scotsman, tulisan seperti itu kerap terpampang di rudal Iran sebelumnya, tetapi uji coba pada 9 Maret 2016 itu datang tak lama setelah negara mencapai kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia, termasuk Rusia dan Amerika Serikat.
Tidak ada reaksi dari Israel, di mana pada saat rudal ditembakkan, Perdana menteri negara Benyamin Netanyahu sedang menerima kunjungan Wakil presiden AS Joe Biden. Netanyahu telah dikenal sangat menentang kesepakatan nuklir yang diambil negara kekuatan dunia dan Iran.
Sementara Biden, berbicara setelah Netanyahu, tidak mengakui adanya peluncuran rudal tapi ia mengeluarkan peringatan keras kepada Iran. "Iran dengan senjata nuklir merupakan ancaman yang sangat tidak dapat diterima Israel, wilayah itu dan Amerika Serikat. Dan saya ingin mengulangi yang saya tahu orang-orang di sini masih ragu. Jika pada kenyataannya mereka melanggar kesepakatan, kami akan bertindak," katanya.
SCOTSMAN.COM | MECHOS DE LAROCHA