TEMPO.CO, Ramallah -Pasukan Israel telah menyerang stasiun TV milik kelompok militan Islam Palestina di Tepi Barat. Polisi mengatakan serangan yang berlangsung di Ramallah terjadi sebagai bagian dari aksi kekerasan berbulan-bulan yang menurut Israel dipicu oleh hasutan media Palestina.
Juru bicara polisi Luba Samri mengatakan Jumat, 11 Maret 2016, kepala stasiun TV al-Youm ditahan dalam serangan itu. Kepala stasiun berusia 34 tahun itu pernah dipenjara di masa lalu setelah terbukti terlibat dalam kegiatan kelompok militan Islam. Selain penangkapan atas dirinya, dua anggota staf juga ikut ditangkap dan peralatan mereka disita.
Stasiun televisi al-Youm yang juga menerbitkan materi pemberitaan di situs media sosial, kerap mendorong Palestina untuk menyerang Israel, menurut Samri sebagaimana dikutip dari laman Belfast Telegraph.
Samri mengatakan menutup stasiun itu adalah bagian dari upaya menghentikan hasutan untuk melakukan kekerasan. Israel telah lama menunjuk media Palestina dan situs jejaring sosial sebagai faktor utama pertumpahan darah.
Serangan terjadi di saat Israel tengah berjuang mengatasi serangan warga Palestina yang berlangsung hampir setiap hari, terhadap warga sipil dan pasukan keamanan. Serangan ini menewaskan sedikitnya 28 warga Israel dan dua warga Amerika sejak September lalu. Israel telah membunuh 179 warga Palestina. Mayoritas adalah para penyerang sedangkan sisanya tewas dalam bentrokan.
Warga Palestina mengatakan serangan ke Israel berasal dari kemarahan atas perlakukan sewenang-wenang selama hampir lima dekade pemerintahan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem timur. Mereka frustrasi karena tidak mencapai kemerdekaan.
BELFAST TELEGRAPH | MECHOS DE LAROCHA