TEMPO.CO, Jakarta - Gambar resmi liburan Pangeran William dan keluarga ke resor ski terkenal menuai kritik di kalangan media Inggris.
Istana mengatakan Duke of Cambridge dan istrinya, Kate, berharap publik akan senang dengan gambar pasangan itu bersama anak-anak mereka, Pangeran George dan Putri Charlotte, di sebuah resor pribadi di Pegunungan Alpen minggu lalu.
Namun, lima tahun seusai pernikahan besar-besaran William pada 2011, kritikus melemparkan lebih banyak kritik terhadap ahli waris kedua dalam takhta kerajaan itu.
Tabloid The Sun bulan lalu menjuluki William sebagai "reluctant royal" setelah pria itu hanya menghadiri 122 acara resmi pada tahun lalu dibanding neneknya, Ratu Elizabeth II, 89 tahun, dengan 341 acara.
William juga bekerja sebagai pilot helikopter untuk layanan ambulans udara di dekat rumahnya di Norfolk, Inggris timur. Dia adalah calon pewaris takhta pertama yang bertugas dalam pelayanan publik.
Tapi tabloid terlaris, Daily Mail, melaporkan, dia hanya bekerja selama 80 jam per bulan. Mengutip seorang sumber, The Sun mengatakan dia jarang bertugas berdasarkan pembagian waktu kerja (shift).
William diketahui tidak percaya kepada media, terutama setelah kematian ibunya, Diana, akibat kecelakaan di Paris pada 1997 ketika diburu paparazzi. Namun kritikus mengatakan berurusan dengan media dan melaksanakan tugas publik adalah kewajiban utama sebagai kerabat kerajaan.
Namun editor Evening Standard London, Robert Jobson, mengatakan media sebenarnya kecewa karena tidak dapat mengetahui lebih awal tentang liburan ski itu.
"Ini sebenarnya bukan kesalahan kerabat kerajaan sehingga tabloid tidak dapat mengetahui informasi itu," tuturnya kepada wartawan, seperti dilansir Straits Times pada 8 Maret 2016.
STRAITS TIMES | YON DEMA