TEMPO.CO, Melbourne - Kapal angkatan laut Australia menyita lebih dari 2.000 pucuk senjata diduga berasal dari Iran untuk kelompok militan di Yaman melalui jalur Somalia.
Angkatan laut Australia dalam keterangannya kepada media mengatakan, salah satu kapal perangnya yang sedang berpatroli, HMAS Darwin, mencegat sebuah kapal nelayan kecil di sekitar 170 mil laut atau 274 kilometer dari pantai Oman.
"Ketika kapal tersebut digeledah, mereka menemukan lebih dari 2.000 pucuk senjata terdiri dari 1.989 AK-47 senjata laras panjang dan 100 roket peluncur granat," tulis CNN.
Menurut Letnan Ian McConnaughey dari angakatan laut Amerika Serikat, senjata tersebut dipercaya dikirim dari Iran dan sepertinya untuk kaum Houthi di Yaman. "Komando Pusat AS masih menggali informasi untuk mengetahui tujuan akhir pengiriman senjata tersebut," kata McConnaughe.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Australia mengatakan kepada CNN, ada 18 orang dari beragam warga negara di kapal nelayan tersebut, tetapi pejabat berwenang tidak bisa memberikan konfirmasi mengenai validitas dokumen yang mereka miliki.
Pihak berwenang yakin bahwa senjata tersebut dikirimkan ke Somalia berdasarkan wawancara dengan awak kapal, namun informasi tersebut masih awal dan mungkin berubah setelah dilakukan investigasi, kata juru bicara.
Seluruh awak kapal diizinkan pergi setelah seluruh senjatanya disita sesuai dengan hukum laut internasional.
CNN | CHOIRUL AMINUDDIN