TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Denmark akan meningkatkan gempuran militer melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Serangan militer terhadap posisi ISIS di Irak dan Suriah, termasuk gempuran udara," kata Perdana Menteri Denmark, seperti dilaporkan Al Arabiya, Jumat, 4 Maret 2016.
Dia melanjutkan, "Sebanyak 400 personel militer kemungkinan turut ambil bagian dalam operasi ini."
Pernyataan pemerintah Denmark itu datang setelah para politikus dari sejumlah partai oposisi utama bersuara mendukung pertemuan lintas partai, termasuk membicarakan masalah pertahanan dan luar negeri.
Denmark akan mengirimkan 400 personel militer, terdiri atas pilot jet tempur, angkatan darat, dan staf pendukung lainnya. Seluruh kekuatan militer itu akan bergabung bersama pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Denmark sebelumnya mengirimkan tujuh pesawat perang F-16 pada 2014 bersama Amerika, selaku pemimpin koalisi, untuk memerangi ISIS di Irak. Namun pesawat itu ditarik kembali untuk pemeliharaan tahun lalu. Semua mesin pembunuh itu diharapkan kembali ke pangkalan di Irak pada bulan mendatang.
"Pengiriman jet tempur Denmark untuk perang di Suriah itu menyusul serangkaian serangan mematikan di Paris pada 13 November 2015 yang menewaskan 130 orang," kata Menteri Luar Negeri Kristian Jensen.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN