TEMPO.CO, Madrid - Pihak berwenang Spanyol berhasil menggagalkan pengiriman puluhan ribu seragam militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam sebuah operasi.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri Spanyol telah mengumumkan penyitaan 20 ribu seragam militer yang akan dikirim ke ISIS dan kelompok Jabhat al-Nusra yang terkait dengan Al-Qaeda.
Kementerian menyatakan polisi melakukan operasi kontra-terorisme bulan lalu di kota-kota pelabuhan Valencia dan Algeciras. Dalam operasi itu, pihak berwenang menemukan seragam dan aksesori militer lain saat membuka tiga kontainer pengiriman.
Sebuah pernyataan Kementerian yang dirilis pada Kamis, 3 Maret 2016, menyatakan polisi menangkap tujuh orang karena dicurigai memberikan dukungan logistik dan keuangan untuk ISIS dan Front Nusra.
"Operasi polisi berhasil menetralkan jaringan bisnis yang sangat aktif dan efisien yang tujuan utamanya adalah menyediakan, memelihara, dan memperkuat (ISIS)," bunyi pernyataan itu, seperti dilansir Guardian pada 3 Maret 2016.
Polisi menuturkan, untuk mengelabui petugas, penyelundup menuliskan dalam dokumennya bahwa itu adalah pakaian bekas yang akan dikirim ke luar negeri. Pakaian dan aksesori militer tersebut dicampur dengan pakaian bekas layak pakai lain untuk menghindari kecurigaan pihak berwenang.
"Sekitar 20 ribu seragam dan aksesori militer itu mungkin untuk melengkapi semua tentara yang sudah siap masuk ke pertempuran di salah satu medan yang dikuasai organisasi teroris jihad," ujar Menteri Luar Negeri Spanyol Jorge Fernandez Diaz.
Dalam pengirimannya, barang itu disimpan dalam wadah yang bertuliskan bantuan kemanusiaan, yang siap dikirim ke wilayah-wilayah konflik yang dikuasai dua kelompok teroris tersebut.
GUARDIAN | CNN | YON DEMA