TEMPO.CO, London - Sebuah perusahaan swasta di Bristol, Inggris. memperkenalkan kebijakan kepada staf wanita mereka diberi cuti khusus ketika datang bulan. Perusahaan Coexist memberi garis panduan untuk mengizinkan wanita mengambil cuti tanpa dihitung sebagai cuti sakit dan diharapkan akan meningkatkan produktivitas di tempat kerja.
"Saya telah menyiapkan banyak staf wanita sejak beberapa tahun dan saya melihat mereka terpaksa bekerja ketika berhadapan dengan rasa sakit ketika datang bulan," kata Direktur Coexist, Bex Baxter.
Perempuan berusia 40 tahun tahun tersebut juga menambahkan bahwa, pihaknya juga menginginkan kebijakan diakui dan memungkinkan wanita untuk menghadapi proses alami tanpa label mereka sakit. "Staf wanita tidak mengambil cuti sakit karena menganggap mereka tidak sakit. Ini tidak adil. Di Coexist kami sangat memahami dan jika orang merasa sakit tidak peduli apa jenis penyakit, kami mendorong mereka untuk pulang ke rumah," ujarnya dikutip Mirror, pada 3 Maret 2016.
Baxter dan timnya berencana untuk merumuskan kebijakan sebagai bagian dari sebuah seminar di Hamilton House pada 15 Maret 2016 yang disebut Rintisan Periode Kebijakan: Menilai Siklus Alam di Tempat Kerja.
Sementara itu, rencana pemberlakuan kebijakan tersebut telah disambut baik karyawatinya.
Kebijakan cuti haid bukanlah hal yang baru dalam perusahaan. Sebelumnya kebijakan tersebut telah diterapkan di Jepang, Cina, Korea Selatan dan Taiwan, namun ini adalah yang pertama diberlakukan di Inggris.
MIRROR | GUARDIAN| YON DEMA