TEMPO.CO, Kairo - Politikus Mesir dan pembawa acara, Tawfik Okasha, diusir dari parlemen setelah dia bertemu dengan Duta Besar Israel untuk Mesir, Haim Koren.
Mayoritas anggota parlemen bersuara bulat mengusir Okasha dari parlemen pada Rabu, 3 Maret 2016, hanya beberapa hari setelah ia menerima Koren makan malan di rumahnya. Aksi usir ini sebagai puncak kekesalan anggota parlemen setelah sebelumnya dia dilempar sepatu oleh rekannya saat rapat parlemen.
Baca juga: Bertemu Dubes Israel, Anggota Parlemen Mesir Dilempar Sepatu
Dalam rapat tersebut dikatakan ada dua hal penting yang dibahas, yakni masalah bendungan di Ethiopia dan konflik Palestina-Israel. Koren mengatakan ide pertemuan itu dari Okasha.
Bekas anggota Partai Demokratik Nasional pimpinan Husni Mubarak itu kerap mendapat caci maki setelah bekas presiden itu tumbang dari kekuasaan, yang digenggamnya selama lebih dari 30 tahun, karena mendukung pemerintahan militer Mesir.
Baca Juga:
Meskipun sering dituding oleh rekan-rekannya berkolusi dengan Israel, Okasha tak mempedulikannya. Dia bahkan memuji operasi militer Israel di Gaza dan meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyerang Iran.
Baca juga: Osama bin Laden Pernah Kirim Surat ke Warga AS, Ini Pesannya
Militer Mesir sangat menikmati hubungan dekat dengan Israel. Meski demikian, rakyat Mesir menyimpan rasa sakit hati dengan negara. Dua negara ini pernah beberapa kali terlibat perang, tapi perjanjian perdamaian yang diteken pada 1979 membuat hubungan keras itu mencair.
Mesir dan Israel juga terlibat dalam blokade Jalur Gaza, kawasan yang dikuasai Hamas. Gerakan bersenjata Palestina dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel dan dicurigai oleh Mesir karena memiliki hubungan dekat dengan Al-Ikhwan Al-Muslimun, organisasi yang dilarang oleh Presiden Abdel Fattah el-Sisi.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN