TEMPO.CO, Washington DC - Persaingan untuk menjadi orang nomor satu Amerika Serikat telah memasuki babak baru dengan digelarnya Super Tuesday. Partai Republik dan Partai Demokrat hampir memastikan siapa yang akan mewakili partai masing-masing untuk menuju Gedung Putih.
Dari hasil penghitungan terbaru, Donald Trump tampaknya akan mewakili Republik, setelah menang tujuh kali dari pemilihan pendahuluan yang digelar di sebelas negara bagian. Begitu juga dengan Demokrat yang tampaknya akan diwakili Hillary Clinton, yang juga menang pada Super Tuesday.
Super Tuesday adalah perhelatan pemilihan pendahuluan terbesar yang dilaksanakan pada Selasa pertama bulan Maret. Dalam perhelatan ini, pemilihan serentak dilakukan di 13 negara bagian dan satu teritori dengan jumlah pemilih terbesar di Amerika Serikat. Super Tuesday tahun ini berlangsung pada Selasa, 1 Maret.
Menurut sebuah laporan oleh National Public Radio, Super Tuesday pertama kali muncul pada 1988, ketika 12 negara bagian di wilayah selatan Amerika Serikat memutuskan mengadakan pemilihan pendahuluan Demokrat pada hari yang sama, dengan tujuan pencalonan calon presiden dari Partai Demokrat yang lebih moderat. Negara-negara bagian yang masuk dalam Super Tuesday adalah Alabama, Alaska, Arkansas, Colorado, Georgia, Massachusetts, Minnesota, Oklahoma, Tennessee, Texas, Vermont, Virginia, Wyoming, dan teritori Samoa Amerika.
Seperti dilansir Huffington Post, Selasa, 1 Maret 2016, di antara negara-negara bagian tersebut secara bersamaan, baik Demokrat maupun Republik, akan memilih, yakni di Alabama, Arkansas, Colorado kaukus, Georgia, Massachusetts, Minnesota kaukus, Oklahoma, Tennessee, Texas, Vermont, dan Virginia.
Super Tuesday menjadi tolok ukur apakah seorang kandidat merupakan calon terkuat, kemudian menjadi indikasi calon presiden dari partainya. Sebaliknya, calon-calon yang memiliki suara paling sedikit akan menghadapi kenyataan harus mundur dari pencalonan.
HUFFINGTON POST | YON DEMA