TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin al-Qaeda, Osama bin Laden, mengatakan keinginan sekelompok orang mendirikan negara Islam akan berakhir dengan kegagalan. Pernyataan Osama itu dimuat dalam dokumen bertajuk “Liberating Humans Before Liberating States” yang dirilis intelijen Amerika Serikat, Selasa, 1 Maret 2016.
Dokumen setebal 113 halaman tersebut memuat penjelasan Osama tentang kenapa dia memiliki keyakinan soal gagalnya pendirian negara Islam. Sebaliknya, misi utama ISIS justru mendirikan negara Islam.
Osama, seperti dikutip dari The Daily Beast, 2 Maret 2016, menegaskan penolakannya mendirikan negara Islam kepada para pengikutnya. Saat itu terjadi perdebatan di antara anggota al-Qaeda mengenai kapan saat yang tepat untuk menguasai wilayah dan membuat pemerintahan berdasarkan peraturan agamanya.
Baca juga: Mahasiswa AS Menangis Minta Maaf ke Korea Utara, Ini Katanya
Osama menyebutkan keinginan menyerang para murtad dan membentuk kekhalifahan sebagai nafsu orang-orang muda yang tidak paham bahwa mendirikan sebuah negara perlu biaya dan berpeluang hancur.
Sikap Osama menimbulkan kebingungan para pengikutnya. "Kami mendengar dari beberapa pemimpin bahwa mereka mengklaim akan mendirikan negara merdeka dan tidak terikat dengan al-Qaeda dan Pemimpin, yang membuat saudara-saudara itu semakin bingung," kata Abu al Abbas, seorang milisi al-Qaeda, pada selembar surat tanpa tanggal.
Osama tetap berfokus pada tujuan utamanya. Ia berusaha menekan negara-negara Barat untuk menarik dukungan dari negara-negara yang ditudingnya murtad, seperti Israel, Arab Saudi, Yaman, Qatar, dan Mesir. Dengan begitu, negara-negara murtad itu akan hancur. Hanya dengan situasi seperti itu dapat didirikan sebuah kekhalifahan.
Baca juga: Warga Diminta Siap Tinggalkan Irak, ISIS Mau Ledakkan Dam?
Itu sebabnya, Osama mendorong semua pengikutnya menyerang Barat. "Kita perlu memperluas dan membangun operasi di Amerika dan tidak membatasi penghancuran pesawat-pesawat," Osama menegaskan dalam suratnya kepada pemimpin al-Qaeda di Yaman, Nasir al-Wuhayshi. Namun, dalam dokumen itu, Osama tidak menjelaskan cara menyerang Amerika.
Osama dikenal dunia setelah menyatakan al-Qaeda bertanggung jawab atas serangan terhadap Amerika Serikat pada 11 September 2001. Ia tewas dalam operasi militer Amerika di Abbottabad, Pakistan pada 2 Mei 2011.
THE DAILY BEAST | MARIA RITA