TEMPO.CO, Berlin - Ribuan pengungsi yang mencari pekerjaan menghadiri pameran bursa tenaga kerja di ibu kota Jerman, Berlin, Senin, 29 Februari 2016. Dalam pameran tersebut, ditampilkan 211 perusahaan yang membutuhkan karyawan dari berbagai lapangan pekerjaan, termasuk teknologi informasi, kesehatan, wisata, dan konstruksi.
Pameran yang berlangsung pada Senin, 29 Februari 2016, di Hotel Estrel itu adalah bagian dari upaya kolaborasi antara perusahaan pemerintah dan sektor swasta untuk mengintegrasikan pengungsi ke dalam pasar buruh lokal.
Baca juga: Anggota Antiteror Saudi Dibunuh Keluarganya yang Pro-ISIS
Menurut Christian Henkes, juru bicara Badan Tenaga Kerja Federal Jerman—lembaga yang mengorganisasi pameran tersebut, jumlah peminat pekerjaan jauh lebih tinggi dari yang diharapkan. "Banyak perusahaan berminat memberikan pekerjaan kepada orang-orang yang hadir dalam pameran untuk memberikan perubahan di negara ini," ujar Henkes kepada Al Jazeera. "Dan ada pula pengunjung yang hadir ke sini untuk mencari pekerjaan."
Total orang yang mengajukan suaka atau menjadi warga negara Jerman tahun lalu mencapai 476.649 orang. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat bila dibandingkan dengan 2014. Lebih dari sepertiga pencari suaka di Jerman adalah warga negara Suriah.
Baca juga: Mahasiswa AS Menangis Minta Maaf ke Korea Utara, Ini Katanya
Kais Almudhi, seorang pengungsi asal Suriah yang bekerja sebagai mekanik mesin sebelum perang, tiba di Jerman tiga bulan lalu dan sekarang berharap mendapatkan pekerjaan pada pameran bursa tenaga kerja tersebut. Almudhi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pekerjaan sangatlah penting baginya sehingga dia menyempatkan menghadiri pameran tersebut.
"Saya datang ke sini berkonsultasi dengan para pencari kerja lainnya untuk memilih pekerjaan apa yang terbaik, dan saya telah melamar ke tiga atau empat perusahaan. Saya rasa, saya memiliki peluang yang bagus," kata pria 45 tahun ini.
Baca juga: Wanita Tengah Menenteng Kepala Balita Kejutkan Para Polisi
Pameran bursa tenaga kerja itu digelar di Neukolln, sebuah distrik di Berlin yang penduduknya 10 persen keturunan Arab. "Kami sengaja investasi manusia agar mereka bisa mandiri," tutur Wali Kota Neukolln Franziska Giffey yang hadir dalam pameran tersebut.
Sektor swasta Jerman yang turut ambil bagian dalam bursa tenaga kerja adalah sejumlah perusahaan besar, antara lain, Marriot yang mengoperasikan empat hotel di Berlin dan Bio Company yang bergerak pada bidang makanan organik.
"Tujuan kami adalah di setiap toko kami ada seorang pengungsi," ucap Helena Jachmann, Kepala Sumber Daya Manusia Bio Company, yang merekrut tenaga penjualan pada pameran tersebut. "CEO kami sangat tertarik terlibat dalam pameran ini."
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN