TEMPO.CO, Pyongyang - Otto Frederick Warmbier, mahasiswa di Universitas Virginia, Amerika Serikat, menitikkan air mata. Ia membungkukkan tubuhnya saat menyatakan permohonan maaf kepada rakyat dan pemerintah Korea Utara saat membacakan surat pernyataannya.
Warmbier dalam video yang disebarkan oleh Korea Utara ke dunia internasional sedang membacakan surat pernyataan maaf dalam konferensi pers di sebuah ruangan di Istana Buday Rakyat, Pyongyang, Senin, 29 Februari 2016.
Petugas keamanan Korea Utara tampak mengawal Warmbier saat memasuki ruangan. Dia tidak diborgol, mengenakan celana panjang gelap, blazer berwarna terang, serta kemeja dan dasi.
Baca juga: Cina Penjarakan Pastor dan Istrinya Selama Belasan Tahun
Mahasiswa 21 tahun itu ditangkap saat mencuri spanduk dari dinding hotel di Pyongyang, yang berisi slogan politik Korea Utara, seperti dikutip dari CNN, 29 Februari 2016. Warmbier diduga melakukannya atas dorongan pihak-pihak tertentu untuk kepentingan gereja di Ohio, sebuah organisasi rahasia, bahkan termasuk Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA.
"Saya melakukan tindak pidana mengambil slogan politik dari area Hotel Yanggakdo International. Saya meminta maaf kepada jutaan rakyat Korea dan saya mohon Anda melihat bagaimana saya telah dimanfaatkan dan dimanipulasi. Ganjaran untuk kejahatan saya jauh lebih kecil daripada ganjaran yang diterima Z Society dan Gereja Friendship United Methodist dari Amerika Serikat," kata Warmbier membacakan pernyataannya.
Baca juga: Jurnalis Turki Dibebaskan, Erdogan: Saya Tak Menaruh Hormat
Warmbier, yang sudah dua bulan ditahan pemerintah Korea Utara, melanjutkan, "Saya tidak pernah, tidak seharusnya membiarkan diri saya tergoda oleh pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan kejahatan di negara ini. Saya berharap pemerintah Amerika Serikat tidak pernah memanipulasi orang seperti saya pada masa depan untuk melakukan kejahatan terhadap negara-negara asing. Saya sepenuhnya memohon Anda, orang-orang dan pemerintah DPRK, pengampunan Anda. Tolong! Saya membuat kesalahan terburuk dalam hidup saya!"
Seorang pejabat Korea Utara mengatakan Warmbier mengadakan konferensi pers atas permintaannya sendiri.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menolak memberikan tanggapan atas pernyataan Warmbier. "Karena pertimbangan privasi," Kementerian Luar Negeri Amerika beralasan.
CNN.COM | MECHOS DE LAROCHA