TEMPO.CO, Columbia - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, meraih kemenangan besar dalam pemilihan awal di South Carolina pada Sabtu, 27 Februari 2016.
Mantan Menteri Luar Negeri Amerika ini mengalahkan pesaingnya dari satu partai, Bernie Sanders. Dengan kemenangan tersebut, langkah Hillary Clinton diperkirakan berjalan mulus menuju pertarungan tahap berikutnya di Selasa Super pekan depan.
Ia diharapkan maju dalam pemilihan Presiden Amerika pada 8 November mendatang. Jika menang, Clinton akan menjadi presiden perempuan pertama di AS.
Baca juga: Laut Cina Selatan Memanas, Jepang Pasok Senjata ke Filipina
Pada Selasa Super, seperti dilansir Reuters, Minggu, 28 Februari 2016, sebelas negara akan memberikan suaranya kepada calon-calon presiden dari kubu Demokrat.
Seperti dikutip dari New York Times, Clinton meraih lebih dari 35 persen dukungan. Melalui Twitter, Hillary menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pendukungnya. "Kepada South Carolina, para relawan yang berada di jantung kampanye kami, para pendukung yang memberikan kekuatan, terima kasih."
Ini kemenangan ketiga bagi Clinton dalam penjajakan para calon presiden dari Demokrat. Terutama, Hillary mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Amerika-Afrika (berkulit hitam).
Baca juga: Kaum Reformis dan Moderat Unggul di Pemilu Iran
"Hari ini Anda memberikan sebuah pesan," kata Clinton kepada para pendukungnya di Columbia setelah hasil penjajakan diumumkan. "Di Amerika, ketika kita bersama-sama, tidak ada hambatan besar yang tidak dipecahkan."
Adapun Sanders menerima kekalahannya pada Sabtu malam itu. Sebelumnya, Sanders, senator dari Vermont, memenangi jajak pendapat di New Hampshire.
Baca juga: McDonald Larang Remaja Makan dan Duduk di Restorannya
"Biar saya jelaskan malam ini, kampanye ini baru saja dimulai. Kita menang telak di New Hampshire. Dia menang telak di South Carolina. Sekarang kami menuju Selasa Super," ucap Sanders.
Kemenangan Clinton menjadi harapan terbesar bagi para pendukungnya setelah menipisnya perolehan suara pendukung antara Clinton dan Bernie Sanders dalam jajak pendapat sebelumnya di Iowa, Nevada, dan New Hampshire.
NEW YORK TIMES | REUTERS | MARIA RITA