TEMPO.CO, Brussel - Parlemen Eropa telah mengadopsi resolusi yang menyerukan embargo senjata kepada Arab Saudi atas tuduhan pelanggaran hukum internasional di Yaman.
Parlemen Uni Eropa meminta kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini untuk memulai sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberlakukan embargo senjata Uni Eropa kepada negara yang tidak sesuai dengan aturan penggunaan senjata.
Baca juga: Lulusan Universitas dari Bandung Ini Laris di Singapura
Meskipun usulan tersebut tidak mengikat secara hukum, anggota parlemen berharap ini akan menekan pemerintah Uni Eropa untuk menyetujui embargo, menyusul permohonan 750 ribu warga Eropa.
Anggota parlemen Eropa asal Skotlandia, Alyn Smith, yang memimpin gerakan itu, mengatakan senjata buatan Uni Eropa yang diekspor ke Arab Saudi melanggar hukum internasional.
Baca juga: Filipina Periksa Pilot Usai Ucapkan Kata Ini ke Penumpang
Anna MacDonald, Direktur kelompok kampanye Arms Control yang memimpin petisi oleh masyarakat Eropa, mengatakan kelompok itu menyambut langkah pertama ini sebagai jalan menuju pencegahan penggunaan senjata Eropa dari digunakan untuk penderitaan manusia di Yaman dan di tempat lain.
Koalisi yang dipimpin Arab Saudi dan beranggotakan sembilan negara telah banyak dikritik atas korban warga sipil yang tewas dari serangan bom di Yaman.
Baca juga: Presiden Mesir el-Sisi Dijual di eBay
Menurut PBB, sekitar 7.000 orang telah tewas dan lebih dari 35.000 terluka sejak koalisi pimpinan Arab Saudi ikut dalam konflik pada bulan Maret 2015. Hampir setengah dari yang tewas dan terluka adalah warga sipil.
Arab Saudi memulai pemboman di Yaman untuk mendukung presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang berada di bawah ancaman pasukan Houthi yang didukung Iran.
Baca juga: Jet Tempur Saudi Tiba di Turki untuk Gempur ISIS
Richard Howitt, anggota parlemen Eropa dari Patai Buruh meminta pemerintah Inggris untuk menghentikan penjualan senjata ke Riyadh. "Inggris adalah salah satu pemasok terbesar senjata ke Arab Saudi dan perlu mengindahkan panggilan ini," katanya, seperti yang dilansir Guardian pada 25 Februari 2016.
Amerika Serikat adalah pemasok internasional terbesar senjata ke Arab Saudi. Inggris dan Perancis adalah pemasok utama Eropa, sementara Jerman juga memiliki lisensi ekspor senjata ke kerajaan terbesar di Timur Tengah tersebut.
BBC|GUARDIAN|YON DEMA