TEMPO.CO, Benghazi - Prancis mengirimkan satuan komando pasukan khusus ke Kota Benghazi, Libya, selama dua bulan untuk bertempur melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Keterangan tersebut disampaikan dua pejabat Libya yang tak bersedia disebutkan namanya, Rabu, 23 Februari 2016.
Menurut pejabat ini kepada kantor berita Associated Press, satuan tempur Prancis itu terdiri atas 15 pasukan khusus akan melakukan operasi militer melawan ISIS dan kelompok militan lainnya di Benghazi. Mereka akan bekerja sama dengan pasukan Libya untuk menentukan lokasi militan ISIS, merencanakan operasi, dan menggempurnya. "Mereka juga akan melatih pasukan Libya," ucapnya.
Dia menjelaskan, pasukan Prancis akan menyiapkan ruang operasi di pangkalan udara Banina di Benghazi bersama tim dari Inggris dan Amerika Serikat. "Selain pasukan khusus, Prancis mengirimkan satuan intelijen yang bekerja sama dengan Inggris dan Amerika untuk mengumpulkan informasi lokasi militan ISIS dan jumlah mereka," mereka menjelaskan.
Tim yang sama, ujar mereka, juga akan melakukan operasi dari pangkalan udara di Kota Misrata, berlokasi di sebelah timur benteng pertahanan ISIS di Sirte. Mengenai pengiriman pasukan khusus ini, Menteri Pertahanan Prancis menolak berkomentar.
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Italia bergabung ke dalam pasukan koalisi internasional melawan militan ISIS yang menguasai sejumlah wilayah darat Libya. Pekan lalu, Amerika melakukan serangan udara terhadap posisi kelompok ini di sebelah barat Kota Sabratha, menewaskan puluhan pejuang ISIS serta dua sandera Serbia.
NEW YORTK TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN