TEMPO.CO, Beijing - Aktivitas pencurian anjing, kebanyakan untuk dijual kembali sebagai daging, adalah realitas yang menyedihkan bagi pemelihara hewan di Cina. Namun pencurian seekor anjing Labrador hitam berusia 7 tahun di Beijing, Senin, 22 Februari 2016, telah memicu protes keras.
Anjing bernama Qiaoqiao, seperti hewan peliharaan kebanyakan, dilatih menjadi anjing pemandu dan telah 6 tahun terakhir mendampingi Tian Fengbo, seorang tunanetra berusia 47 tahun. Tian tinggal di sebuah desa di pinggiran Beijing.
Baca juga: Jokowi: Saya Hiburannya Kasih Makan Ikan, Kalian Apa?
Tian bekerja sebagai tukang pijat, pekerjaan umum bagi orang buta di Cina, dan sekarang mengoperasikan panti pijat. Dia meninggalkan Qiaoqiao di satu pantinya. Asistennya sedang berjalan bersama anjing itu pada Senin pagi, 22 Februari 2016, ketika beberapa pria di sebuah mobil Van abu-abu mencurinya. Tetangga mengatakan kepada The Beijing Morning News, dikutip dari laman New York Times, bahwa di desa itu tengah marak kasus pencurian anjing dalam beberapa hari terakhir.
Tian mengatakan tidak bisa makan atau tidur sejak Qiaoqiao diambil. "Saya kehilangan penglihatan saya dalam sebuah kecelakaan dan telah melalui banyak kesulitan. Tapi sekarang Qiaoqiao hilang, saya merasa seperti ada sesuatu yang sangat berat menghalangi dada," kata Tian. "Qiaoqiao selalu menemani saya. Dia seperti seorang teman bagi saya. Sekarang saya merasa telah kehilangan seorang teman dekat."
Baca juga: Kanada Sediakan Pulau untuk Warga AS Anti-Donald Trump
Ia yakin polisi akan menemukan anjing itu karena kamera keamanan di desanya telah mencatat mobil Van yang membawa Qiaoqiao pergi. Pelat kendaraan berasal dari Provinsi Hebei.
Qiaoqiao adalah satu dari sekitar 10 anjing pemandu yang terdaftar di Beijing, kota berpenduduk lebih dari 20 juta, dan satu dari sekitar 100 anjing di Cina menurut petugas di pusat pelatihan anjing pemandu di kota pesisir, Dalian.
Liang Jia, pekerja di Pusat Latihan Anjing Pemandu di Dalian Cina, mengatakan penerimaan anjing telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Selain 100 anjing yang sekarang bekerja di seluruh negeri, pusat pelatihan kini melatih 80 ekor lebih, dengan 20 anak anjing yang diharapkan segera bergabung dengan mereka.
Baca juga:AS Dicurigai Merancang Kudeta di Afrika Selatan
Liang, mantan pelatih Qiaoqiao, takut anjing itu akan dibunuh. "Setidaknya, dia akan menderita setelah dipisahkan dari Tian," ujarnya.
"Dia pasti akan cemas.Anjing pemandu berbeda dengan anjing biasa. Mereka bersama pemiliknya hampir 24 jam setiap minggu sehingga mereka memiliki keterikatan yang dalam."
NEW YORK TIMES | MECHOS DE LAROCHA