TEMPO.CO, Pretoria - Partai berkuasa di Afrika Selatan menuduh diplomat Amerika Serikat melakukan aktivitas ilegal untuk mencoba memicu pergantian rezim di dalam negeri.
Keith Khoza, juru bicara Kongres Nasional Afrika (ANC) pada Minggu, 21 Februari 2016, menyerukan pemerintah AS untuk mengklarifikasi beberapa kegiatan diplomat.
"Sepertinya ada kegiatan yang tidak biasa yang berasal dari Kedutaan Besar AS," kata Khoza, dikutip dari laman Guardian. "Partai ANC akan menyampaikan kekhawatiran mereka ke Washington melalui saluran diplomatik," katanya.
Khoza menyampaikan itu merujuk pada tuduhan Sekjen ANC Gwede Mantashe minggu lalu bahwa AS berencana mengkudeta rezim di Afrika Selatan.
Berbicara pada Jumat lalu di pawai untuk kampanye non-rasialisme di ibukota Pretoria, Mantashe berkata: "Pertemuan-pertemuan itu yang dilakukan di Kedutaan Besar Amerika tidak ada lain selain seputar mobilisasi untuk pergantian rezim. Kami tahu sebuah program yang mengambil orang-orang muda ke Amerika Serikat selama enam minggu, membawa mereka kembali dan menempatkan mereka di mana-mana."
Duta Besar AS untuk Afrika Selatan Patrick Gaspard membantah keras tuduhan itu. Gaspard mengatakan orang-orang muda yang dimaksud adalah bagian dari Mandela Washington Fellowship untuk Pemimpin Muda Afrika, sebuah inisiatif yang dimulai Presiden Barack Obama pada 2014.
"Saya sangat bangga dengan pekerjaan yang dilakukan setiap hari oleh rekan-rekan di kedutaan AS untuk bermitra dengan Afrika Selatan pada isu kesehatan, pendidikan dan pertumbuhan pekerjaan," kata Gaspard lewat cuitannya di Twitter. "Dan saya akan mempertahankan kehormatan dan integritas.
THE GUARDIAN | MECHOS DE LAROCHA