TEMPO.CO, Kabul - Serangan bom bunuh diri yang menghantam kantor pos komando polisi di sebelah utara Provinsi Parwan, Afganistan, Senin, 22 Februari 2016, menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk sembilan warga sipil.
"Serangan Senin itu berlangsung di dekat sebuah klinik dan pasar di kawasan sekitar 60 kilometer barat daya Kabul," kata Kepala Kepolisian Provinsi, Zamann Mamozai.
Menurut dia, di antara yang tewas adalah 4 polisi setempat, sementara 19 lainnya luka termasuk 17 penduduk sipil. Dia menambahkan, komandan polisi yang menjadi target serangan di antara yang cedera.
"Sekali lagi, Taliban melakukan bom bunuh diri menyerang penduduk sipil tidak berdosa," kata Mamozai. “Saat kejadian, pasar sedang dipadati orang-orang yang sedang berbelanja dan banyak orang sedang menunggu di luar klinik untuk berobat.”
Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Hal itu disampaikan melalui surat elektronik ke sejumlah media.
Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afganistan awal bulan ini melaporkan hampir 11 ribu penduduk sipil tewas dan cedera pada 2015 akibat menjadi korban serangan pemberontak. Menurut laporan PBB, jumlah total warga sipil yang tewas 3.545 orang tahun lalu akibat perang, sedangkan 7.457 lainnya luka-luka.
Angka tersebut turun 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, tapi warga sipil yang cedera naik 9 persen. Kelompok militan Taliban secara reguler menjadikan pasukan keamanan Afganistan target serangan, tapi sering kali warga sipil menjadi korban serangan mereka.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN