TEMPO.CO, Sydney- Satu orang dikabarkan tewas akibat serangan angin Topan Winston dengan kecepatan lebih dari 320 kilometer per jam (200 mph) di Fiji kemarin. Bahkan sebuah laporan menyebutkan, angin topan tersebut hanya menyisakan bangunan yang rata degan tanah dan aliran listrik yang padam.
Sekitar 750 pusat evakuasi telah dibuka, sedangkan bandara masih ditutup. Topan Winston masuk dalam kategori lima badai dengan tingkat tertinggi. Badai ini telah bergerak ke arah barat sejak pukul 18.30 waktu setempat (06:30 GMT) pada Sabtu lalu, di utara pulau utama Fiji, Viti Levu.
Angin tersebut berputar arah pada menit terakhir, angin dengan kekuatan penuh tersebut menghindari ibukota Suva. "Lebih dari 1.000 orang mengungsi di pusat-pusat evakuasi di pulau terbesar kedua Vanua Levu, di timur laut dari Viti Levu, pada Ahad pagi," kata Fiji Broadcasting Company, Ahad dini hari, 21 Februari 2016.
Peringatan banjir telah dikeluarkan untuk di daerah dataran rendah. Jone Tu'ipelehake dari Program Pembangunan PBB menuliskan dalam akun twitter-nya bahwa beberapa desa melaporkan bahwa semua rumah telah hancur.
Tu'ipelehake mengatakan, setidaknya ada 50 rumah di desa Navagam dari pulau kecil di Koro. Seorang pria tua meninggal di Pulau Koro saat serpihan atap menimpanya. Hingga kini tingkat kerusakan di Fiji masih belum bisa ditaksir. Tim penilai akan dikirim ke daerah-daerah yang terserang badai tersebut.
Baca Juga:
Pada hari Sabtu lalu, pemerintah memberlakukan jam malam kursial dan menyatakan keadaan darurat dalam 30 hari. Selain itu, pemerintah juga memberikan kekuasaan ekstra untuk polisi untuk menangkap orang yang dianggap mengancam keselamatan publik.
Sebelum badai menghantam Fiji, Perdana Menteri Frank Bainimarama memperingatkan bahwa negara tersebut bakal menghadapi bencana berat."Kita harus tetap bersatu sebagai orang dan saling menjaga. Kita harus tetap waspada," kata dia.
BBC | REUTERS | LARISSA HUDA