TEMPO.CO, Tripoli -Pesawat-pesawat tempur Amerika telah menyerang sebuah kamp Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Libya Jumat pagi. Targetnya adalah kelompok terkait dua serangan teror besar di Tunisia tahun lalu.
Seorang pejabat barat mengatakan dikutip dari laman New York Times, bahwa serangan udara di kamp dekat Sabratha sebelah barat Tripoli menewaskan lebih dari 40 milisi ISIS. Banyak dari mereka berasal dari Tunisia,
Para pejabat intelijen sedang mencoba menentukan apakah target operasi, Noureddine Chouchane, ikut tewas dalam serangan.
Sumber pejabat itu mengatakan Chouchane adalah fasilitator utama ISIS dan telah dikaitkan dengan dua serangan besar di Tunisia tahun lalu. Pertama serangan di Museum Bardo Nasional di Tunisia pada Maret yang menewaskan 22 orang dan kedua pada Juni yang menewaskan 38 orang di sebuah resor di pantai di Sousse, sebelah selatan ibukota.
Jamal Naji Zubia, kepala kantor berita media asing di Tripoli, mengatakan serangan udara menargetkan rumah pertanian sekitar enam sampai sembilan mil di luar Sabratha yang telah direbut milisi ISIS. Sebagian besar yang tewas adalah warga Tunisia, katanya, meskipun satu orang, yang meninggal akibat luka-luka di rumah sakit, adalah seorang Yordania.
Jamal mengatakan anggota militan telah menguasai rumah cukup lama. "Mereka datang secara individu ke rumah dari tempat yang berbeda," katanya. Beberapa pejabat di daerah itu mengatakan mereka percaya warga Tunisia telah berkumpul di rumah untuk mendengar pidato pemimpin agama Muslim.
Serangan udara datang di saat pemerintahan Obama dan sekutu Baratnya tengah berupaya meningkatkan aksi militer terhadap ISIS di Libya. Pejabat Barat mengatakan bahwa serangan hanya menyasar kamp dan Chouchane.
NEW YORK TIMES | MECHOS DE LAROCHA