TEMPO.CO, Carolina Selatan - Donald Trump, calon kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik marah atas pernyataan Paus Fransiskus yang meragukan iman Kristennya. Trump mengatakan Paus sosok memalukan.
Paus menyatakan tentang keraguannya atas iman Trump saat berkunjung ke Meksiko pekan lalu. Saat itu Paus mendapat informasi Trump mengusulkan untuk membangun dinding pembatas di sepanjang perbatasan AS-Meksiko untuk mencegah penyelundupan narkoba.
"Seseorang yang hanya memikirkan dinding bangunan, dan tidak membangun jembatan, bukanlah orang Kristen," kata Paus saat itu.
Saat berkampanye di Carolina Selatan, Trump menanggapi dengan marah komentar Paus. "Untuk pemimpin agama yang mempertanyakan iman seseorang adalah memalukan," kata Trump dikutip dari laman Independent, Jumat, 19 Februari 2016.
"Saya bangga menjadi seorang Kristen dan sebagai presiden saya tidak akan membiarkan Kristen secara konsisten diserang dan dilemahkan, tidak seperti apa yang terjadi sekarang, dengan presiden kita saat ini," ujar Trump melanjutkan.
Namun Trump menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang berhak mempertanyakan agama atau keyakinan seseorang. "Tidak ada pemimpin, terutama pemimpin agama, memiliki hak untuk mempertanyakan agama atau keyakinan orang lain," ujar Trump.
Pada hari pertemuan di balai kota di Greenville, Carolina Selatan, Trump kemudian melunak. Pengusaha tersebut membuat pernyataan yang lebih moderat. "Saya memiliki rasa hormat pada Paus. Dia memiliki kepribadian hebat dan saya pikir dia melakukan pekerjaan yang sangat baik. Ia memiliki banyak energi," kata Trump.
INDEPENDENT.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA