TEMPO.CO, Lesbos - Badan perbatasan Uni Eropa, Frontex, mengatakan patroli maritim mereka berhasil menyelamatkan sekitar 900 imigran di dekat Pulau Lesbos, Yunani, Kamis, 18 Februari 2016. Saat mereka diselamatkan, cuaca laut sangat buruk.
"Kami membawa semua imigran karena cuaca buruk dan dingin. Itu dapat menimbulkan risiko tinggi," kata Ewa Moncure dari Frontex kepada AFP.
Para imigran itu diangkut sebuah kapal laut milik warga Bulgaria di Frontex saat berpatroli antara pelabuhan Mytilene di Lesbos dan pantai Turki. Jarak di antara keduanya sekitar 8 kilometer atau 5 mil laut.
Selama musim panas, lebih dari 7.000 pengungsi dan imigran tiba di Yunani, anggota Uni Eropa, setiap hari setelah mereka melakukan perjalanan di Laut Aegean dari Turki dengan perahu yang tak layak untuk berlayar dan sarat penumpang. "Di antara penumpang kapal tersebut, terdapat anak-anak," tulis Al Arabia, Jumat, 19 Februari 2016.
Sebuah foto bocah pengungsi Suriah berusia 3 tahun yang wajahnya penuh pasir di pantai Turki mengejutkan dunia ketika diterbitkan pada September 2015. Keluarga bocah itu nekad melakukan perjalanan penuh risiko ke Yunani dengan perahu terbuka.
Lebih dari satu juta orang, hampir seluruhnya pengungsi dan imigran korban perang Suriah dan Irak, tiba di Uni Eropa tahun lalu.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN