TEMPO.CO, Santa Teresita - Seekor bayi lumba-lumba langka tewas di sebuah pantai di Argentina pekan lalu setelah hewan yang nyaris punah itu diambil dari pesisir pantai dan difoto selfie bersama puluhan pengunjung pantai.
Insiden ini terjadi di pantai wisata dekat Kota Santa Teresita, Argentina, dan langsung dikecam di seluruh dunia. Lembaga swadaya masyarakat lokal di negara itu, Argentine Wildlife Foundation (AWF)—Yayasan untuk Alam Liar Argentina, merilis pernyataan yang mendesak masyarakat untuk segera mengembalikan lumba-lumba yang terdampar di pantai ke air laut.
Baca berita Washington Post mengenai insiden itu di sini.
Jenis lumba-lumba yang tewas ini adalah La Plata, yang juga dikenal dengan nama lumba-lumba Franciscana. Jenis hewan ini memang hanya ada di Argentina, Uruguay, dan Brasil. Menurut yayasan itu, jumlahnya di alam liar tinggal 30 ribu ekor. Lumba-lumba jenis ini tinggal di sungai, tapi bisa juga hidup di air laut. Dalam daftar hewan langka dunia, lumba-lumba ini tergolong hewan yang terancam.
Ancaman utama untuk hewan ini adalah jaring penangkap ikan atau pukat harimau, yang memang dikenal luas bisa mencederai mamalia laut yang tak sengaja terjerat.
Dalam video yang belakangan menjadi viral, tampak bagaimana seorang pengunjung pantai menemukan lumba-lumba ini terdampar di laut dangkal, mengambilnya dari air, lalu meletakkannya di pasir untuk dielus-elus oleh anak-anak. Belakangan, banyak orang bergiliran mengambil foto selfie bersama lumba-lumba itu. Bagian terakhir video menunjukkan bagaimana hewan itu dibiarkan tak bergerak di atas lumpur, setelah semua pengunjung selesai melakukan selfie. Tak ada seorang pun yang tergerak mengambil lumba-lumba itu dan mengembalikannya ke air.
"Kemungkinan hewan itu pulih kembali amat kecil," tulis Yayasan Alam Liar Argentina. Jenis lumba-lumba ini tidak bisa bertahan lama di luar air karena kulitnya membutuhkan air untuk tetap lembap. Cuaca panas dan ketiadaan air akan membuatnya dehidrasi dan mati.
WASHINGTON POST | WD