TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Barack Hussein Obama akan menyambangi Kuba bulan depan dalam rangkaian perjalanan dinas ke Amerika Latin. Sejak Calvin Coolidge mengunjungi Havana pada 16 Januari 1928, Amerika tidak pernah lagi memiliki presiden yang menginjakkan kaki di negara komunis tersebut sejak 88 tahun lalu.
AS dan Kuba selama ini memiliki hubungan yang buruk. Karena itu, menurut Gedung Putih, inilah saat yang tepat bagi Obama untuk berkunjung ke sana. "Dengan begitu, Obama menunjukkan bahwa ini akan membawa perubahan yang baik pada hubungan kedua negara," ujar pengamat hubungan luar negeri CBS, Pam Falk.
Pengumuman kunjungan tersebut dilakukan hanya dua hari setelah Amerika dan Kuba menandatangani kembali perjanjian udara komersial antarkedua negara untuk pertama kalinya setelah 50 tahun. Obama juga mencoba kembali memperbaiki hubungan diplomatik dengan membuka lagi kedutaan besar di Havana.
Sementara itu, Senator Florida, Marco Rubio, seorang anak imigran Kuba, mengkritik rencana kunjungan Presiden Obama. "Hari ini, satu tahun dan dua bulan setelah pembukaan (kedubes) Kuba, pemerintah Kuba tetap menindas seperti biasa," kata Rubio seperti yang dikutip dari Belfast Telegraph.
CBS | BELFAST TELEGRAPH | GHOIDA RAHMAH