TEMPO.CO, Stockholm - Gedung pusat kebudayaan Turki di Stockholm, Swedia, hancur dalam satu ledakan yang terjadi pada Rabu tengah malam, 17 Februari 2016. Namun ledakan yang merusak bagian dari sebuah bangunan di Fittja itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Polisi mengatakan semua jendela di gedung itu hancur dan teknisi masih berada di lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab ledakan. Gedung pusat kebudayaan Turki tersebut terletak di ruang bawah tanah sebuah bangunan di Fittja, sebelah barat daya Stockholm.
"Tidak ada yang berada di dalam gedung. Tidak ada yang terluka. Ia telah dikunci sejak awal," kata seorang juru bicara polisi, seperti dilansir Guardian pada 18 Februari 2016.
Menurut polisi, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu. Penyelidikan kini masih dilakukan untuk memastikan siapa tersangka di balik ledakan tersebut.
Hingga kini polisi juga belum menangkap individu yang diduga sebagai tersangka.
Ledakan tersebut muncul setelah sebuah serangan ganas terjadi di ibu kota Turki, Ankara. Sedikitnya 28 orang tewas dan 61 lainnya cedera dalam serangan bom mobil di tengah Ibu Kota Ankara.
Mobil yang sarat bom itu dilaporkan diledakkan di dekat sebuah bus militer tak jauh dari markas militer, parlemen, dan beberapa gedung pemerintah di Ankara.
Tempat kejadian perkara masih ditutup dari publik. Mobil ambulans dan pemadam kebakaran hilir mudik di lokasi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas aksi terorisme tersebut.
THE GUARDIAN | YON DEMA