TEMPO.CO, Ankara - Ibu Kota Turki, Ankara, dihantam bom pada Rabu petang, 17 Februari 2016, sehingga mengakibatkan sedikitnya 28 orang tewas dan 61 lain mengalami luka-luka. Sejumlah pengamat dan pejabat pemerintahan Turki menduga serangan mematikan itu dilakukan Partai Pekerja Turki (PKK).
Inilah serangan-serangan bom di Turki selama 2015-2016:
12 Januari 2016
Sebuah serangan bom bunuh diri di Istanbul, Turki, menewaskan sepuluh orang dan melukai 15 korban lain, termasuk wisatawan Jerman. Penyerang berasal dari kelompok bersenjata Suriah yang berafiliasi dengan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka masuk Turki sebagai pengungsi.
23 Desember 2015
Seorang office boy tewas dalam sebuah serangan bom pagi di lapangan terbang kedua di Istanbul, Sabiha Gökçen International Airport. Kelompok bersenjata Elang Kebebasan Turki mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kelompok ini menyatakan serangan itu sebagai respons terhadap aksi militer pemerintah Turki melawan PKK.
1 Desember 2015
Lima orang cedera ketika sebuah bom parsel yang ditanam di dekat Stasiun Metro Baysrampasa, Turki, meledak pada saat jam sibuk petang hari. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
10 Oktober 2015
Sebanyak 103 orang tewas dan 250 lain mengalami luka-luka ketika dua bom bunuh diri menyasar unjuk rasa di Ankara. Demonstran berkumpul bersama di lapangan untuk menyatakan menentang kekerasan antara otoritas Turki dan PKK. Serangan mematikan itu merupakan insiden bersejarah di Turki.
Anggota sel ISIS, Yunus Emre Alagoz dan Omer Deniz Dunda, diidentifikasi oleh petugas keamanan Turki sebagai pelaku bom bunuh diri.
10 Agustus 2015
Sepuluh orang tewas dan lima pejabat kepolisian cedera setelah sebuah bom meledak di kantor polisi di Istanbul. Kantor Gubernur Istanbul dalam keterangannya kepada media menyatakan PKK berada di balik serangan itu.
20 Juli 2015
Tiga puluh dua orang tewas dan seratus lain mengalami luka-luka di Kota Suruc setelah terkena sambaran bom bunuh diri. Ini dianggap sebagai serangan bom mematikan kedua pada 2015. Mereka yang menjadi korban serangan adalah para aktivis yang merencanakan pergi ke Kobane, Suriah, untuk membangun kembali kota tersebut.
Pelaku bom bunuh diri, Seyh Abdurrahmanalagoz, adalah seorang etnis Kurdi dari Adiyaman dan dilaporkan merupakan bagian dari ISIS.
5 Juni 2015
Ledakan bom menyerang unjuk rasa Partai Demokratik Rakyat Kurdi di Diyarbakir, menewaskan empat orang dan melukai lebih dari seratus orang. Serangan berlangsung dua hari sebelum pemilihan parlemen di Turki. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
6 Januari 2015
Diana Ramazona, perempuan pelaku bom bunuh diri, meledakkan rompi di sebuah kantor polisi di Istanbul, sehingga menewaskan satu perwira polisi dan melukai lainnya. Partai Pembebasan Rakyat Revolusioner Leninis-Marsis mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
INDEPENDENT | CHOIRUL AMINUDDIN