TEMPO.CO, Ankara - Jumlah korban akibat ledakan besar di Turki, yang diduga berawal dari sebuah kendaraan penuh bahan peledak, yang menabrak konvoi kendaraan militer di sebuah persimpangan di Ankara, Turki, Rabu malam, 17 Februari 2016, terus bertambah.
Stasiun televisi berita CNN melaporkan, sedikitnya sudah ada 18 orang tewas dan 45 lainnya luka-luka akibat ledakan. CNN mengutip laporan langsung dari kantor berita Turki, Anadolu. Menteri Kesehatan Turki mengatakan lebih dari 60 orang dibawa ke rumah sakit.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Ankara Mehmet Kiliçlar mengatakan, akibat ledakan ini, tiga kendaraan militer dan sejumlah kendaraan pribadi di pusat Ankara rusak. Pihak militer menyebut, tabrakan terjadi ketika kendaraan militer sedang berhenti di lampu lalu lintas.
Kiliçlar mengatakan pihak berwenang yakin kendaraan bermuatan bom menyebabkan ledakan, seperti dikutip Anadolu.
Seorang peneliti senior dari Institut Washington untuk Kebijakan Timur, Soner Cagaptay, mengatakan pelaku serangan bom Ankara bisa berasal dari ISIS atau PKK, kelompok separatis Kurdi. "Apa pun, reaksi Turki akan sengit," ujarnya.
CNN.COM | ARIEF HIDAYAT