TEMPO.CO, Ankara - Media lokal di Turki mulai menyelisik siapa pihak di balik ledakan bom besar yang menewaskan sedikitnya lima orang di Ankara, Turki, Rabu 17 Februari 2016, waktu setempat. Foto di media sosial menunjukkan gumpalan asap terus mengepul dari wilayah yang terkena ledakan tersebut.
Sejumlah media melaporkan, berdasarkan keterangan saksi mata, ledakan bom terjadi di sebelah kendaraan militer yang lewat. Lokasi ledakan adalah daerah yang dekat dengan parlemen dan markas militer Turki.
"Tindakan terorisme,” ujar seorang juru bicara Partai AK, seperti dilansir kantor berita BBC, Kamis, 18 Februari 2016. Gubernur Ankara Mehmet Kiliçlar mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bom mobil, tapi Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan penyebabnya masih dalam penyelidikan.
Turki telah beberapa kali jadi korban terorisme. Pertengahan Januari 2016, seorang pengebom bunuh diri menewaskan 10 orang di Istanbul. Para pejabat mengatakan penyerang itu memiliki hubungan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang kini menjadi Negara Islam (IS).
Oktober 2015 lalu, ada serangan atas pawai perdamaian yang menyebabkan sedikitnya 99 orang tewas di Ankara. “Ada peningkatan kekhawatiran bahwa negara itu bisa menjadi target serangan besar lainnya,” ujar reporter BBC di Istambul, Selin Girit.
Turki sedang menghadapi ancaman keamanan dari kelompok yang berbeda, termasuk ISIS dan Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang dilarang.
BBC | ARIEF HIDAYAT