Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Bom Bangkok, Terdakwa Etnis Uighur Mengaku Disiksa

Bilal Mohammad, tersangka peledakan bom di kuil Erawan, Bangkok. AP/Sakchai Lalit
Bilal Mohammad, tersangka peledakan bom di kuil Erawan, Bangkok. AP/Sakchai Lalit
Iklan

TEMPO.COBangkok - Dua pria muslim etnis Uighur, Cina, menyatakan tidak bersalah terhadap tuduhan melakukan serangan bom di Bangkok tahun lalu. Bilal Mohammad, 31 tahun, dan Mieraili Yusufu, 27 tahun, menghadapi delapan dakwaan, termasuk konspirasi meledakkan bom dan melakukan pembunuhan. 

Sebanyak 20 orang dengan 14 wisatawan asing, termasuk warga Indonesia, tewas dan 120 lainnya cedera dalam ledakan bom Agustus tahun lalu.

Tuduhan terhadap mereka dibacakan pertama kali di pengadilan militer Thailand di Bangkok pada November lalu.

Bilal, yang juga dikenal sebagai Adem Karadag (nama pada paspor palsu Turki yang dibawanya ketika ditahan), juga akan menghadapi dakwaan pelanggaran aturan imigrasi karena memasuki Thailand secara ilegal.

Pada persidangan yang berlangsung pada Selasa, 16 Februari 2016, kedua pria itu menjelaskan mereka adalah rakyat Cina dari minoritas Uighur di Kota Urumqi, Provinsi Xinjiang, barat Cina.

"Saya tidak bisa menyatakan alamat saya yang tepat di Cina karena takut dengan pemerintah Cina," kata Bilal di persidangan.

Polisi Thailand masih memburu 15 tersangka lain tanpa mengumumkan setiap perkembangan dari perburuan itu. 

Pengacara Bilal, Chuchart Kanpai, menjelaskan kepada wartawan bahwa kliennya mengaku disiksa sejak September lalu, tiga minggu setelah ditahan. Penyiksaan dilakukan agar kliennya mengaku dirinya yang terlihat dalam rekaman video di tempat kejadian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat disiksa, Bilal menjelaskan air dimasukkan ke dalam hidung, terancam dideportasi ke Cina, serta anjing dibiarkan menyalak kepadanya ketika ditanyai sehingga menyebabkan dia mengaku.

"Dia disiksa oleh para pejabat. Dia tidak tahu apakah mereka adalah tentara atau polisi karena mereka tidak berseragam," kata Chuchart, seperti yang dilansir Bangkok Post pada 16 Februari 2016. "Saat itu dia mengaku agar dia tidak disiksa lagi."

Sedangkan Mieraili tidak memiliki pengacara, dan pengadilan menunjuk pengacara militer untuknya yang mewakilinya hari ini.

Bilal ditangkap tanggal 29 Agustus di sebuah apartemen di Bangkok, sedangkan Mieraili ditangkap 1 September di dekat perbatasan Thailand-Kamboja.

Polisi mengatakan kasus terhadap dua orang tersebut didukung oleh rekaman CCTV, saksi, pencocokan DNA, dan bukti fisik, selain pengakuan mereka. Polisi percaya Mieraili meledakkan bom setelah ransel yang berisi perangkat ditinggalkan di kuil oleh seorang pria berbaju kuning yang mereka duga adalah Bilal.

Pengadilan pada Selasa mengumumkan bahwa pihaknya telah menetapkan 20-22 April untuk dengar pendapat guna memeriksa bukti dalam kasus tersebut.

BANGKOK POST|YON DEMA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Berjalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, Biksu Thudong Ganti Sandal Setiap 2 Hari Sekali

3 jam lalu

Biksu Wicay dari Thailand, salah satu biksu yang melaksanakan ritual Thudong ke Candi Borobudur. Tempo/Maria Arimbi
Berjalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, Biksu Thudong Ganti Sandal Setiap 2 Hari Sekali

Biksu Wicay yang baru pertama kali mengikuti Thudong mengatakan ritual ini menjadi pengalaman yang berkesan baginya.


Belasan Praktisi dan Akademisi Yogyakarta Ikuti Dialog Antarkota se-Asia Tenggara di Bangkok

1 hari lalu

Para praktisi dan akademisi dari Yogyakarta menghadiri Dialog Antarkota Se-Asia Tenggara pada 28 - 30 Mei 2023di Bangkok, Thailand. Foto dok.: Ahmad Shalahuddin
Belasan Praktisi dan Akademisi Yogyakarta Ikuti Dialog Antarkota se-Asia Tenggara di Bangkok

Belasan praktisi dan akademisi dari Yogyakarta mengikuti kegiatan Dialog Antarkota se-Asia Tenggara atau Dialogue Cities Southeast Asia di Bangkok, Thailand mulai Minggu, 28 Mei 2023 sampai Selasa, 30 Mei 2023.


32 Biksu Thudong dari Thailand ke Magelang Sudah Memasuki Kawasan Borobudur

1 hari lalu

Warga memberikan bekal makanan kepada biksu yang mengikuti ritual Thudong seusai tiba di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 28 Mei 2023. ANTARA FOTO/Aji Styawan
32 Biksu Thudong dari Thailand ke Magelang Sudah Memasuki Kawasan Borobudur

32 biksu yang menjalani tradisi Thudong dari Thailand dan Indonesia sudah tiba di Kecamatan Blondo, Kawasan Borobudur.


Bunuh Anggota Geng Kriminal, Mantan Tentara Kanada Diekstradisi ke Thailand

2 hari lalu

Kepala Polisi Nasional Thailand Damrongsak Kittiprapas berbicara selama konferensi pers tentang penerimaan pembunuh bayaran asal Kanada, Matthew Dupre, yang diekstradisi dari Kanada ke Thailand atas tuduhan pembunuhan gangster Kanada Jimi
Bunuh Anggota Geng Kriminal, Mantan Tentara Kanada Diekstradisi ke Thailand

Warga negara Kanada Matthew Dupre telah berhasil diekstradisi ke Thailand terkait dengan pembunuhan seorang anggota geng kriminal tahun lalu.


Terpopuler: Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Dirgantara Indonesia Kirim Pesawat Pesanan Thailand

2 hari lalu

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Susi juga membantah rumor yang menyebut pilot maskapainya, Kapten Philips Max Mehrtens, bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terpopuler: Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Dirgantara Indonesia Kirim Pesawat Pesanan Thailand

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti, minta Presiden Jokowi membatalkan kebijakan ekspor pasir laut.


Ekspor Perdana PT Dirgantara Indonesia Tahun ini, Kirim Pesawat NC212i ke Thailand

3 hari lalu

Pesawat NC212i untuk Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA) Thailand telah berhasil melakukan Uji Terbang Perdana (First Flight) dari Hanggar Delivery Center PTDI Bandung pada 20 Mei lalu. Foto : Instagram
Ekspor Perdana PT Dirgantara Indonesia Tahun ini, Kirim Pesawat NC212i ke Thailand

PT Dirgantara Indonesia mengirim pesawat NC212i pesanan Thailand.


Thailand Catat 1 Juta Wisatawan Cina Telah Berkunjung Sampai Pertengahan Mei

4 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Thailand Catat 1 Juta Wisatawan Cina Telah Berkunjung Sampai Pertengahan Mei

Tahun lalu, sekitar 274.000 turis Cina mengunjungi negara Thailand.


Patung Vagina Emas Dipuja di Thailand, untuk Kesuburan Hingga Lancar Jodoh

5 hari lalu

Rekaman menunjukkan replika alat kelamin wanita yang benar secara anatomis yang diukir dengan doa di sebuah kuil Buddha di provinsi Nakhon Ratchasima. Dailymail
Patung Vagina Emas Dipuja di Thailand, untuk Kesuburan Hingga Lancar Jodoh

Patung vagina terbuat dari emas setinggi 1,2 meter kini popular sebagai tempat pemujaan di sebuah kuil di Thailand


Hentikan Pasangan Thailand, Apriyani / Fadia Lolos ke Perempat Final Malaysia Masters 2023

6 hari lalu

Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu / Siti Fadia Silva Ramadhanti di Piala Sudirman 2023. |Tim Media PBSI
Hentikan Pasangan Thailand, Apriyani / Fadia Lolos ke Perempat Final Malaysia Masters 2023

Apriyani / Fadia akan melawan Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong (Korsel) di perempat final Malaysia Masters 2023.


AS Tolak Jual Jet Tempur F-35 ke Bangkok: Terlalu Canggih untuk Thailand

7 hari lalu

Pesawat pembom B-1B Angkatan Udara AS, jet tempur F-35A Angkatan Udara Korea Selatan, dan jet tempur F-16 Angkatan Udara AS membentuk formasi saat latihan udara bersama, Korea Selatan, 19 Februari 2023. South Korean Defence Ministry/Handout via REUTERS
AS Tolak Jual Jet Tempur F-35 ke Bangkok: Terlalu Canggih untuk Thailand

Thailand, yang ditetapkan sebagai Sekutu Utama Non-NATO oleh AS pada 2003, tahun lalu menyisihkan anggaran Rp5,9 triliun untuk membeli jet tempur