TEMPO.CO, Berlin - Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan dukungan terhadap usul Turki tentang zona larangan terbang di atas langit Suriah.
"Dalam situasi saat ini akan sangat membantu jika diberlakukan zona larangan terbang di atas langit Suriah untuk meminimalkan serangan udara," kata Merkel, seperti dilansir dari Al-Arabiyah pada 16 Februari 2016.
Selain itu, menurut Merkel, tidak mungkin bernegosiasi dengan kelompok teroris Negara Islam Irak Suriah (ISIS), tapi mungkin bagi koalisi anti-Assad dan pendukungnya. Dengan demikian, negosiasi sangat mungkin dan harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang akan membantu perdamaian.
Pernyataan Merkel dibuat setelah ada desakan dari dalam negerinya tentang penerimaan pengungsi yang begitu banyak. Bahkan dikhawatirkan pada tahun ini sebanyak 500 ribu pengungsi dari Timur Tengah akan membanjiri wilayah Jerman.
Saat ini terdapat 1,1 juta pengungsi dari wilayah konflik yang tinggal di Jerman. Publik Jerman semakin khawatir akan kehadiran pengungsi setelah serangkaian masalah terjadi yang disebabkan para pencari suaka tersebut. Terutama setelah insiden pelecehan seksual di Cologne.
Turki, yang sudah menjadi tuan rumah bagi sekitar 2,2 juta pengungsi Suriah, telah lama mengusulkan membentuk zona larangan terbang di wilayah perbatasan utara Suriah, tapi usul itu ditolak masyarakat internasional. Menurut Turki, larangan terbang diusulkan guna menciptakan zona aman di dalam wilayah Suriah, sehingga pengungsi bisa berlindung.
Beberapa solusi telah ditawarkan oleh dunia internasional untuk menghentikan krisis di Timur Tengah, tapi belum juga terlaksana.
Pada Jumat pekan lalu, para diplomat top dari sejumlah negara sepakat pada pertemuan di Munich, Jerman, tentang gencatan senjata selama seminggu di Suriah untuk menemukan cara mengakhiri konflik yang telah berjalan selama lima tahun. Namun keraguan tumbuh apakah kesepakatan dapat dihormati karena Turki menantang panggilan internasional dengan melakukan serangan terhadap pemberontak Kurdi di wilayah yang berbatasan dengan Suriah utara.
Serangan udara juga terjadi awal pekan ini terhadap tiga rumah sakit dan dua sekolah di Provinsi Idlib dan Aleppo, Suriah, yang menewaskan 50 orang.
AL-ARABIYAH | INDEPENDENT | YON DEMA