TEMPO.CO, Kairo - Polisi Giza, Mesir, menahan 12 wisatawan pada Senin, 15 Februari 2016. Sebabnya, para wisatawan itu diduga merusak obyek wisata Piramida Giza. Selain itu, polisi juga menahan sejumlah pedagang kaki lima, penjual kuda, serta orang yang menyewakan unta di sekitar tempat favorit pelancong itu tanpa izin resmi.
Pasukan keamanan Mesir belum lama ini melakukan tindakan keras menyusul kerusuhan di Giza Plateau, sebuah bangunan piramida yang sangat diminati ribuan pengunjung baik dari dalam maupun luar negara.
Sebelumnya, pada bulan ini, tiga orang ditahan petugas keamanan karena didakwa menjual potongan batu yang diambil dari Piramida Giza. Para tersangka itu diketahui setelah sebuah video dibuat diam-diam oleh jurnalis dari situs berita Dot Masr. Wartawan tersebut membeli batu itu yang diakui oleh penjual diambil dari piramida.
"Jurnalis tersebut menggunakan kamera tersembunyi untuk merekam sais kereta kuda yang menjual batu seharga LE 250 (Rp 428 ribu)," tulis Egypt Independent.
Menanggapi insiden tersebut, Salah al-Hdi, Koordinator Sindikat Arkeologi, mengatakan kepada Ahram Online, tindakan petugas keamanan harus ditingkatkan guna menghentikan perusakan benda-benda purbakala.
EGYPT INDENPEDENT | CHOIRUL AMINUDDIN