TEMPO.CO, Jakarta - Berlian seberat 404,2 karat dengan panjangnya sekitar 7 sentimeter atau hampir seukuran kartu kredit ditemukan di Angola. "Harganya bisa mencapai US$ 20 juta," kata Direktur Lucapa Diamond Company, Miles Kennedy, kepada ABC Australia, Senin waktu setempat, 15 Februari 2016.
Berlian itu ditemukan di Lulo Diamond Project, Angola. Proyek ini hasil kerja sama Endiama, perusahaan berlian nasional Angola; Lucapa Diamond Company, dan investor swasta, Rosas & Pétalas. Dalam pernyataan resminya, Lucapa menyatakan berlian yang belum dinamai itu telah diperiksa penjual berlian yang berbasis di New York, Yehuda.
Hasilnya, berlian itu masuk kategori batu tipe IIa, yang berarti secara virtual tidak bernoda. Selain itu, warna berlian ini masuk kategori D, atau benar-benar bening. Menurut Gemological Institute of America, di antara kategori D itu adalah berlian putih, jenis yang paling langka dan berharga.
Lulo Diamond Project mulai mengeksplorasi kawasan 1.148 mil persegi di Angola Tengah pada 2015. Sampai kini, tambang tersebut telah menghasilkan sekitar 60 berlian besar, termasuk berlian 404,2 karat senilai hampir Rp 270 miliar itu. Lucapa sendiri merupakan perusahaan berlian yang relatif kecil.
Dipasarkan dengan kode LOM di bursa Australia ASX, saham perusahaan ini sempat di-suspend beberapa hari sebelum penemuan diumumkan. Kemudian, saat penjualan kembali dibuka, Senin kemarin, nilai saham Lulo langsung melonjak 30 persen.
Angola negara penghasil berlian terbesar keempat di dunia. Berlian 404,2 karat ini yang terbesar yang pernah ditemukan di Angola. Berlian terbesar di dunia disebut "Cullinan". Berlian 3.106 karat itu beratnya 1,3 pound dan ditemukan di Afrika Selatan pada 1905. Cullinan kini jadi bagian mahkota Kerajaan Inggris dan dipamerkan di Menara London.
ABC | CNN | PINGIT ARIA